3. Fitur pendukung, harga, dan ketersediaan
Cara baru untuk berinteraksi dengan smart gestures berbasis AI ditawarkan oleh Huawei Watch 5. Misalnya, ketuk sensor X-TAP untuk mengambil foto jarak jauh melalui kamera smartphone atau ketuk jempol dan telunjuk dua kali untuk menolak panggilan. Sayangnya, fitur kamera eksklusif untuk ponsel EMUI.
Namun, sistem operasi Android 9+, iOS 13+, dan HarmonyOS masih tersedia untuk smartwatch ini, yang mendukung konektivitas Wi-Fi 6, BT v5.2, dan layanan eSIM. Daya tahan baterai Watch 5 ini, melengkapi semua fitur di atas, bergantung pada mode penggunaan. Model 46 mm dapat bertahan 4,5 hari dalam mode standar (dengan eSIM aktif) atau 11 hari dalam mode hemat daya; versi 42 mm dapat bertahan 3 hari dalam mode standar atau 7 hari dalam mode hemat daya. Jika baterai baterai hampir habis, wireless SuperCharger generasi kedua dapat mengisi daya selama lima belas menit, membuatnya dapat digunakan sepanjang hari.
Tertarik? Huawei menjualnya dengan harga 449,99 euro (Rp8,2 jutaan) untuk varian 42 mm, dan varian 46 mm dengan harga sekitar 499,99 euro (Rp9,1 jutaan). Dengan layar jernih berpanel AMOLED 3000 nits, dukungan 100+ mode olahraga, dan sistem pemosisian Sunflower, yang diklaim Huawei 35 persen lebih akurat, Watch 5 ini pasti mencerminkan inovasi terbaru dalam mendukung gaya hidup aktif dan sehat.
Baca Juga:Diduga Dijual via Online, Pulau Anambas Kepulauan Riau Menjadi Sorotan PublikLayar Super Tangguh! Samsung Galaxy F56 5G Resmi Diluncurkan dengan Gorilla Glass Victus+
Huawei Watch 5 adalah investasi dalam kesehatan dan produktivitas, bukan hanya aksesori. Dilengkapi dengan sensor X-TAP, desain yang menarik yang cocok untuk segala aktivitas, dan baterai yang tahan lama, jam tangan ini layak menjadi teman setia yang setia. Sayangnya, informasi lebih lanjut tentang ketersediaan Huawei di pasar Indonesia tidak tersedia. Tunggu kabar selanjutnya, ya!