SPMB Jabar 2025 Diperketat! DPRD Siap Grebek Jika Ada Kecurangan dan Titipan!

foto
ilustrasi/ freepik
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Anggota DPRD Jawa Barat dari Komisi V, Maulana Yusuf Erwinsyah, buka suara soal proses penerimaan murid baru alias SPMB tahun ini. Ia menegaskan kalau sistem ini harus dijalankan secara profesional, jujur, dan tanpa ada titip-menitip.

“Pesan Pak Gubernur Dedi Mulyadi sangat jelas: tidak boleh ada titipan. SPMB harus berdasarkan aturan yang berlaku, adil, dan transparan. Saya mendukung penuh arahan itu,” kata Maulana di Bandung, Senin (17/6/2025).

Pernyataan ini ia sampaikan setelah tahap pendaftaran SPMB gelombang pertama selesai (10–16 Juni). Saat ini prosesnya sudah masuk ke tahap verifikasi dokumen dan masa sanggah, yang berlangsung sampai 17 Juni 2025.

Baca Juga:POCO F7 Siap Rilis 25 Juni: Desain Cyborg, Performa Gahar, Harga Bersahabat!Lee Min-ho Comeback di Film Aksi Fantasi Bareng Jisoo BLACKPINK, Catat Tanggal Tayangnya!

Komisi V DPRD Turun Tangan Awasi SPMB

Sebagai wakil rakyat, Maulana memastikan bahwa Komisi V DPRD Jabar nggak akan tinggal diam. Pengawasan akan dilakukan secara menyeluruh, bukan cuma saat pendaftaran, tapi juga setelah pengumuman hasil seleksi.

“Kami akan cek data satu per satu, terutama jika ada laporan dari masyarakat. Kalau ditemukan indikasi kecurangan, manipulasi data, atau praktik titipan, kami tidak akan segan membongkarnya. Ini bukan sekadar urusan administrasi, tapi soal keadilan bagi masa depan anak-anak kita,” tegasnya.

Masalah Pendidikan Jabar Bukan Cuma Soal PPDB

Menurut Maulana, ribut-ribut soal PPDB atau SPMB setiap tahun itu cuma “gunung es” dari persoalan pendidikan yang lebih dalam. Contohnya, masih ada lebih dari 170 kecamatan di Jabar yang belum punya SMA Negeri. Akibatnya, banyak anak harus sekolah jauh, bahkan ada yang putus sekolah karena nggak kebagian akses.

“Bayangkan, masih ada lebih dari 170 kecamatan di Jawa Barat yang belum memiliki SMA negeri. Banyak anak harus menempuh jarak jauh bahkan putus sekolah karena akses terbatas. Ini masalah serius yang harus segera dibenahi,” jelas politisi dari PKB itu.

Ia juga minta Pemprov Jabar nggak cuma fokus ke soal teknis dan administrasi, tapi mulai berbenah dari akarnya: bangun lebih banyak sekolah negeri, tingkatkan kualitas guru, perbaiki sistem pendataan, dan perkuat pengawasan biar nggak ada yang nakal.

SPMB Jadi Bagian dari Reformasi Pendidikan

FYI, SPMB tahun ini memang jadi sorotan banyak pihak karena dianggap sebagai bagian dari reformasi sistem pendidikan nasional. Pemerintah pusat dan daerah lagi berupaya keras biar sistem penerimaan siswa makin terbuka, adil, dan bebas dari intervensi.

Tujuannya jelas: semua anak punya kesempatan yang sama untuk dapetin pendidikan yang layak, tanpa perlu kenal “orang dalam”.

0 Komentar