Dibentuk Api, Dijiwai Doa Nilai Keris yang Melewati Zaman
RADARCIREBON.TV – Keris bukan sekadar senjata. Ia adalah “tosan aji”, atau logam mulia yang memiliki nilai spiritual, simbolik, dan warisan budaya.
Karena alasan-alasan inilah keris tidak hanya dianggap sebagai benda, tapi sebagai pusaka—yakni benda warisan yang mengandung makna sakral dan kekuatan warisan leluhur.
Dalam budaya Nusantara, terutama di Jawa, Madura, Bali, dan sebagian Sumatra, satu Suro atau satu Muharram di nilai menjadi waktu paling tepat untuk mencuci dan menjamas pusaka.
Baca Juga:Tradisi Jamasan Pusaka Pada Momen Satu Suro – VideoAmalan dan Doa Malam Satu Suro Agar Dijauhkan dari Musibah!
Seperti yang terlihat dilakukan, Lingga Nugraha, warga Asli Cirebon yang merupakan lulusa ISI Surakarta dari Fakultas Senirupa dan Desain Jurusan Keris saat ditemui Radar, kemarin.
Menurut dia, 1 Suro adalah hari pertama dalam kalender Jawa (yang sinkretik antara Islam, Hindu, dan kepercayaan lokal). Ini setara dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriyah.
Tapi dalam tradisi Jawa, 1 Suro lebih dari sekadar pergantian tahun—ia adalah malam sakral, malam hening, dan malam “pembersihan” spiritual.
“Keris dan pusaka dipercaya bukan benda mati. Ia diyakini menyimpan “isi” energi, tuah, atau niat dari sang empu dan pemilik,”ujarnya.
Selain itu kata dia, ritual tersebut untuk menghilangkan aura buruk atau kotoran batin, menyelaraskan pusaka dengan pemiliknya kembali, menyucikan niat dan harapan memasuki tahun baru Jawa.
“Dicucinya bisa menggunakan air kelapa, jeruk, dan bisa menggunakan bahan lainnya, kalau minyaknya saya pakai minyak cendana,”imbuhnya.
Dalam tradisi Jawa dan Nusantara, keris memang berbentuk seperti senjata—tajam, runcing, dan kadang digunakan untuk bertarung. Namun, secara fungsi, keris lebih luas dan kompleks: ia bukan hanya alat menyerang, tapi simbol status, perlindungan spiritual, cermin kepribadian, hingga media doa. Keris bisa menjadi apa saja, tergantung siapa pemilik dan tujuannya.
Baca Juga:Pembukaan Pameran Keris Dan Bursa Tosan AjiKeris Pandawa Cinarita Miliki Panjang 70 Cm Lebih
Keris adalah pusaka yang tidak dibuat sembarangan. Dalam banyak kasus, keris dipesan secara khusus oleh seseorang—seorang raja, bangsawan, prajurit, atau rakyat biasa. Saat memesan, calon pemilik biasanya menyampaikan
Tujuan pembuatan (perlindungan, kewibawaan, penolak bala, spiritualitas) Nama diri, tanggal lahir, weton (perhitungan hari).