Tepati Janji, Taj Yasin Salurkan Bantuan Benih Padi untuk Petani Terdampak Banjir di Demak

Tak Yasin Wakil Gubernur Jawa Tengah
Wakil Gubernur Jateng, Tak Yasin memastikan pemerintah hadir dan akan bersama para petani. Kemarin ia hadir di Demak menyerahkan bantuan benih padi untuk lahan pertanian yang sebelumnya diterjang banjir
0 Komentar

RADARCIREBON.TV — Di tengah ancaman perubahan iklim dan bencana rob yang terus membayangi kawasan pesisir utara Jawa, secercah harapan datang untuk para petani Demak. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, memenuhi janjinya untuk membantu pemulihan pertanian pascabanjir dengan menyalurkan 28.450 kilogram benih padi, Kamis (3/7) kemarin.

Bertempat di Kecamatan Karangtengah, Taj Yasin menyerahkan bantuan secara simbolis kepada para petani yang tergabung dalam 56 kelompok tani. Bantuan ini diperuntukkan bagi 1.138 hektare lahan pertanian yang sebelumnya rusak parah akibat banjir rob dan luapan air sungai yang menghantam kawasan tersebut pada awal tahun ini.

“Ini bukan sekadar janji politik. Ini soal kemanusiaan, soal ketahanan pangan. Maka semua pihak harus bergerak bersama—pemerintah, masyarakat, akademisi, hingga dunia usaha,” tegasnya dalam sambutan.

Baca Juga:Produk Jateng Tembus Dunia! Gubernur Ahmad Luthfi Lepas Ekspor Bus Karoseri Laksana ke Sri LankaMasalah Stunting Masih Jadi PR Besar, Pemerintah Fokus di Jabar, Jateng, dan Sulsel

Rob yang melanda Demak tidak hanya mematikan produktivitas pertanian, tetapi juga mengancam mata pencaharian ribuan kepala keluarga. Sejumlah lahan pertanian berubah menjadi kubangan air asin, menyulitkan petani untuk menanam kembali. Taj Yasin menyebut, rob di Demak juga telah merambat hingga wilayah Jepara, memunculkan kebutuhan penanganan lintas kabupaten.

Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menggulirkan sejumlah program strategis. Salah satunya adalah program “Mageri Segoro”—upaya kolaboratif dalam melindungi kawasan pesisir melalui pendekatan ekologis, seperti rehabilitasi mangrove dan pembangunan tanggul alam.

Selain itu, normalisasi sungai menjadi langkah konkret yang sedang ditempuh. Salah satunya dilakukan di Sungai Pelayaran, yang vital bagi irigasi lahan pertanian di Karangtengah. Saat ini, normalisasi telah berjalan sepanjang 2 kilometer, namun Pemprov berkomitmen untuk memperpanjang pengerukan jika mendapat dukungan tambahan bahan bakar dari Pertamina.

“Besok saya akan bertemu dengan pihak Pertamina. Kami butuh tambahan solar, agar normalisasi sungai bisa diperluas. Ini penting agar air tidak lagi meluber ke sawah,” ungkap Taj Yasin kepada warga.

Dalam kesempatan itu, Taj Yasin juga menyoroti pentingnya Demak sebagai bagian dari rantai ketahanan pangan nasional. Ia menyampaikan bahwa kontribusi Jawa Tengah terhadap pasokan pangan nasional meningkat dari 16 persen pada 2024 menjadi 17 persen di awal 2025.

“Tapi kontribusi ini tidak akan berlanjut tanpa perbaikan infrastruktur dan pemulihan lahan pertanian. Apa yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari menjaga pangan Indonesia,” jelasnya.

Bupati Demak, Eisti’anah, turut hadir dan menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan. Menurutnya, Demak memiliki kontur wilayah rendah dan datar, sehingga sangat rawan terhadap rob, banjir, serta sedimentasi. Banyak lahan sawah tidak dapat digarap selama berbulan-bulan karena endapan lumpur yang tinggi.

Baca Juga:Bapenda Jateng Hadirkan Racing Simulator di Jateng Fair 2025, Edukasi Pajak Sambil Balapan SeruTips Lolos Seleksi Tulis dan Wawancara SPMB Jateng 2025

“Tapi kami bersyukur karena penanganan bencana di Demak tidak menjadi ajang saling lempar tanggung jawab. Semua pihak—baik pusat, provinsi, maupun swasta—ikut turun tangan,” kata Bupati Eisti’anah.

Sementara itu, Plh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Nita Rachmenia, menyampaikan dukungan berkelanjutan dari sektor keuangan untuk mendorong pemulihan pertanian. Selain bantuan teknis dan bibit, Bank Indonesia juga mengembangkan pendekatan ekologis untuk mengendalikan hama, salah satunya dengan membangun rumah burung hantu (rubuha).

“Sinergi semacam ini tidak hanya menjaga kestabilan pasokan pangan, tetapi juga membantu petani tetap sejahtera di tengah tantangan iklim,” ujar Nita.

Bantuan benih padi ini hanyalah permulaan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan pemulihan total sektor pertanian yang terdampak bencana dalam kurun waktu enam bulan ke depan. Melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat, diharapkan pertanian Demak tidak hanya pulih, tetapi bangkit lebih tangguh dari sebelumnya.

0 Komentar