JUMLAH siswa yang diterima di SMK Cipto Kota Cirebon hingga hari ini terdata hanya dua orang. Tidak hanya SMK Cipto, sejumlah SMK swasta lainnya di Cirebon dan berbagai wilayah di Jawa Barat juga mengalami penurunan pendaftar hingga 40%-50%.
Penurunan jumlah pendaftar di SMK swasta, termasuk SMK Cipto Kota Cirebon, menjadi sorotan dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ini. Hingga 11 Juli, SMK Cipto hanya menerima dua siswa, jauh menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai delapan siswa.
Faktor utama penurunan ini terjadi sejak keluarnya keputusan Gubernur Jawa Barat yang memperbolehkan SMK Negeri menerima hingga 50 siswa per rombongan belajar.
Baca Juga:Pengelolaan Sampah Mertapada Wetan Tak Sesuai Rencana – VideoKuwu Isgiantoro Inisiasi Bersih-Bersih Lingkungan Masyarakat – Video
Tak hanya di Cirebon, kondisi serupa terjadi di kabupaten dan kota lain di Jawa Barat. Banyak SMK swasta mengeluhkan kebijakan ini karena berimbas langsung terhadap kelangsungan operasional mereka.
Ketua Forum SMK Swasta Kota Cirebon menyatakan, mereka tetap terbuka menerima siswa dari manapun. Di sisi lain, Gubernur Jawa Barat juga menegaskan komitmennya untuk membantu siswa dalam kategori Potensi Anak Putus Sekolah atau PAPS.
SMK swasta kini berharap ada evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan kuota sekolah negeri agar tidak semakin memperlebar jurang antara sekolah negeri dan swasta dalam dunia pendidikan.