Persib, Dewa, Malut dan Persebaya Diprediksi Bersaing Ketat Bisa Juara Musim Depan BRI Liga 1

Persib Bandung Juara BRI Liga 1 2023/2024
Pertarungan memperebutkan gelar juara BRI Liga 1 bakal berlangsung sengit, 4 tim papan atas sudah serius melakukan persiapan Foto: Disway
0 Komentar

RADARCIREBON.TV — Liga Belum Dimulai, Tapi Takhta Sudah Diperbincangkan: Empat Raja, Satu Ibu Kota yang Terlambat Bangun Tidur

Musim baru BRI Liga 1 masih mengintip dari balik tirai, namun euforia sudah bertebaran seperti kembang api sebelum malam tahun baru. Para peramal bola dan pendukung fanatik mulai menyusun kitab ramalan mereka: siapa yang akan merajai panggung Indonesia?

Empat nama langsung disebut, seolah tak terbantahkan. Persib, Dewa United, Malut United, dan Persebaya—mereka adalah empat penunggang kuda musim lalu, para penghuni singgasana yang kini bersiap kembali menoreh sejarah.

Baca Juga:Ini Kata-Kata David Da Silva Usai Kepergiannya dari Persib Bandung, Singgung Soal Loyalitas TimPersib Bandung Jalani Pemusatan Latihan di Thailand, Bojan Hodak Ungkap Misi Besar Tim

Persib Bandung, sang juara bertahan, kini berjalan dengan kepala tegak. Mereka punya gelar, punya gengsi, dan—setidaknya di atas kertas—punya kestabilan. Di Bandung, piala dipoles, jersey baru dicetak, dan para bobotoh sudah mulai memanaskan pita suara. Sang Pangeran Biru tampaknya belum lelah, belum puas. Karena bagi raja, mempertahankan mahkota jauh lebih berdarah-darah daripada merebutnya.

Di belakangnya, Dewa United, klub yang dulu dianggap bayi kaya baru, kini menjelma jadi dewa yang tak hanya bisa main bola tapi juga menggoda. Mereka selesai jadi kejutan, kini jadi ancaman. Jika musim lalu adalah pembuktian, maka musim ini adalah peringatan: mereka tidak sedang main-main.

Malut United, sang pemberontak dari timur, tampil garang di bursa transfer. Mereka menyerbu gudang senjata Persib dan pulang membawa pasukan. Beberapa pemain pilar Maung Bandung kini bermigrasi ke utara Halmahera, menjadikan Malut seperti Frankenstein sepak bola: gabungan potongan-potongan terbaik dari yang lain, dijahit jadi monster. Jika sepak bola adalah seni, maka Malut adalah pelukis jalanan yang berani menodai kanvas klasik.

Lalu ada Persebaya Surabaya, klub dengan romantisme dan kenangan, dengan suara tribun yang bisa membelah malam. Mereka tetap jadi tim yang tak pernah bisa diremehkan—meski terkadang lebih sering bicara dengan semangat ketimbang konsistensi. Tapi siapa tahu, justru musim ini Bajol Ijo menari tanpa beban.

Dan di kejauhan, Persija Jakarta—si anak ibu kota—baru mulai berbenah. Agak telat bangun, tapi setidaknya sudah mencuci muka. Mereka mendatangkan nama-nama baru, menyusun ulang mozaik yang sempat retak. Tapi dibanding Malut yang sudah memborong setengah dunia, Macan Kemayoran tampak seperti macan yang masih tertidur pulas di jendela transfer.

Musim belum dimulai, tapi aroma persaingan sudah tajam menusuk. Di antara para favorit, masih ada ruang untuk kejutan. Tapi satu hal pasti: empat besar musim lalu belum turun takhta. Mereka masih di podium, masih jadi patokan, dan mungkin… masih yang paling lapar.

Mari kita nikmati drama baru ini, karena di Liga 1, yang tak terduga sering jadi pemenang. Tapi untuk sementara: Persib, Dewa, Malut, dan Persebaya, masih para pujangga yang siap menulis babak baru dengan tinta emas dan peluh.

0 Komentar