RADARCIREBON.TV – Angin perubahan kembali berembus di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon. Selasa, 15 Juli 2025, halaman Pendopo Bupati menjadi saksi, ketika satu per satu pejabat tinggi pratama berdiri tegak. Ada 16 nama, 16 amanah baru, dan sejuta ekspektasi publik yang mengiringi sumpah jabatan mereka.
Di balik barisan formil dan wajah-wajah yang menahan haru, tersimpan dinamika panjang yang penuh teka-teki. Banyak yang menebak, sedikit yang tepat. Sebab rotasi kali ini bukan sekadar penempatan, tapi sebuah pesan. Bahwa jabatan bukan milik, tapi titipan. Dan setiap amanah menuntut pengabdian, bukan sekadar posisi.
Yang paling menyita perhatian, adalah Inspektur Kabupaten Cirebon, Yan Ediyana, yang kini dipercaya menjabat Plt Sekda Kabupaten Cirebon. Sebuah kepercayaan besar yang diletakkan di pundaknya, di tengah dinamika birokrasi yang tak pernah sunyi.
Baca Juga:Mutasi Sekda Cirebon: Antara Ketidakharmonisan atau Strategi Politik Bupati Imron?Posisi Sekda di Jabat PLT, Bupati Imron Siapkan Tahapan Pengisian Sekda dan Empat Posisi Kepala Dinas
Pelantikan dimulai dengan pembacaan Keputusan Bupati Cirebon Nomor 800.1.3.3/Kep.433/BKPSDM/2025, menyebutkan daftar lengkap rotasi. Berikut daftar lengkapnya:
1. dr Hilmy Rivai, M.Pd dari Sekda ke DPMPTSP
2. Erus Rusmana dari Ketahanan Pangan ke Dispenda
3. Iwan Ridwan Hardiawan dari DLH ke DPMD
4. Dede Sudiono dari DPMPTSP ke DLH
5. Hj Eni Suhaeni, SKM dari DPPKBP3A ke Dinkes
6. Ferry Afriudin dari Damkar ke Arsip dan Perpustakaan
7. Neneng Khasanah dari Dinkes ke Staf Ahli SDM
8. Iwan Rizky dari DPUTR ke Staf Ahli Hukum
9. Sudiharjo dari Staf Ahli ke Ketahanan Pangan
10. Dra Indra Fitriani, MM ke DPPKBP3A
11. Nanan Abdul Manan dari DPMD ke Asisten Perekonomian
12. Ikin Asikin dari Dispora ke BPBD
13. Alex Suheriyawan dari Pertanian ke Koperasi & UMKM
14. Deni Nurcahya dari BPBD ke Pertanian
15. Hafidz Iswahyudi dari Asda ke Dinsos
16. Dadang Suhendra dari UMKM ke Damkar
Dalam pidato pengarahannya, Bupati Cirebon Drs. H. Imron, M.Ag menekankan bahwa rotasi ini adalah bagian dari penyegaran dan penyesuaian arah kebijakan daerah. Ia mengingatkan para pejabat untuk benar-benar menghayati makna jabatan yang kini mereka emban.
“Jabatan adalah amanah, bukan hadiah. Harus ada kontribusi besar bagi masyarakat, harus ada dinamika baru yang dibawa di setiap instansi. Jangan hanya duduk di kursi, tapi bangkit dan berlari,” tegasnya.
Ia juga menyoroti lambannya proses perizinan yang kerap dikeluhkan masyarakat. Bahkan, ada laporan izin tak kunjung selesai meski sudah setahun berjalan. Imron pun memberi peringatan keras: kinerja harus diperbaiki. Pelayanan publik bukan ruang kompromi.
Dengan nada yang lebih lembut, namun penuh penekanan, ia menutup arahannya:
“Selamat bekerja. Di luar sana, masyarakat menunggu bukti. Bukan janji.”
Rotasi ini bukan akhir, melainkan awal dari babak baru. Sebuah perjalanan menantang dalam membangun Cirebon yang lebih gesit, responsif, dan berpihak pada rakyat. Karena pada akhirnya, birokrasi yang baik bukan tentang siapa duduk di mana—tapi tentang siapa yang benar-benar bekerja.
Ditemui usai pelantikan, Bupati bupati Cirebon, Drs H Imron MAg didampingi Wakil Bupati H Agus Kurniawan Budiman mwngatakan dasar dari pelaksanaan rotasi ininadalah proses ujikom yang sebelumnya sudah dilakukan. Dari proses tersebut kemudian disampaikan hasilnya kepada BKN dan Kemendagri.(*)