Posisi Sekda di Jabat PLT, Bupati Imron Siapkan Tahapan Pengisian Sekda dan Empat Posisi Kepala Dinas

Bupati Cirebon bersalaman dengan Hilmy Rivai
Bupati Cirebon tengah mempersiapkan proses pengisian jabatan Sekda definitif
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Angin perubahan belum sepenuhnya reda di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon. Setelah menggulirkan mutasi besar-besaran yang melibatkan 16 pejabat eselon II, kini publik menyorot langkah lanjutan: pengisian kursi Sekretaris Daerah (Sekda) secara definitif, serta empat jabatan strategis yang masih lowong.

Untuk sementara, jabatan Sekda diisi oleh Inspektur Kabupaten Cirebon, Yan Ediyana, yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekda. Namun masa baktinya dipastikan tidak akan lama. Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag, menyatakan bahwa Yan hanya akan menjalankan roda organisasi sampai Penjabat (PJ) Sekda resmi ditunjuk.

“Kalau surat untuk pengisian PJ-nya sudah dikirimkan, maka PLT akan bertugas hanya sementara. Nanti PJ Sekda akan memimpin sampai Sekda definitif terpilih,” ujar Imron, Selasa (15/7), di sela pelantikan pejabat di Pendopo.

Baca Juga:Inspektur Jadi Plt Sekda, Ini Daftar Lengkap Rotasi Pemkab Cirebon: Penuh Kejutan, Sarat Harapan!!Bupati Imron Sesalkan Kasus Pelecehan Oleh Kapus Gembongan – Video

Imron belum membuka siapa calon PJ Sekda. Namun, ia menegaskan proses akan berjalan sesuai mekanisme, dengan restu dari Kementerian Dalam Negeri dan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Ini bukan hanya soal jabatan, tapi menyangkut stabilitas arah kebijakan daerah.

Lebih jauh, Bupati menyampaikan bahwa posisi Sekda definitif akan diisi melalui proses open bidding atau seleksi terbuka, sebagaimana amanat regulasi. Menariknya, seleksi ini kemungkinan besar akan digabung dengan empat jabatan kosong lain hasil dari mutasi sebelumnya.

Empat posisi tersebut adalah:

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora)

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR)

Direktur RSUD Waled

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP)

Keempatnya adalah jabatan strategis yang menentukan pelayanan publik langsung ke masyarakat. Kekosongan ini menjadi perhatian serius, karena menyangkut infrastruktur, layanan kesehatan, hingga penataan ruang wilayah Cirebon.

“Pengisian jabatan-jabatan ini bukan hanya soal administratif. Ini soal kecepatan kita menjawab kebutuhan rakyat. Maka prosesnya harus profesional, transparan, dan menjaring figur terbaik,” tegas Imron.

Dengan langkah ini, Imron menunjukkan bahwa reformasi birokrasi bukan sebatas wacana. Setelah rotasi, kini seleksi terbuka jadi panggung pembuktian. Bahwa Pemkab Cirebon sedang menuju tata kelola pemerintahan yang lebih terbuka, adaptif, dan siap menjawab tantangan zaman.

Kini, mata publik tertuju ke proses selanjutnya. Siapa yang akan memimpin sebagai Sekda definitif? Dan siapa yang akan mengisi jabatan-jabatan strategis itu?

Satu hal pasti: perubahan telah dimulai. Dan perjalanan membangun Cirebon yang lebih gesit belum akan berhenti. (*)

0 Komentar