Platform E-Commerce Ini Paling Dipilih UMKM & Brand Lokal, Riset IPSOS 2025 Ungkap Faktanya!

top Of Mind Online Shop
Onlin Shoping (ilustrasi)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV — Persaingan sengit di ranah e-commerce Indonesia memasuki babak baru. Bukan lagi sekadar perang diskon atau dominasi pangsa pasar, melainkan perlombaan membuktikan siapa yang paling berdampak dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta brand lokal.

Dalam laporan terbaru E-Commerce Seller Satisfaction 2025 yang dirilis Ipsos Indonesia, terlihat jelas pergeseran fokus para pelaku industri digital: dari sekadar tempat transaksi menjadi mitra pertumbuhan bagi jutaan pelaku usaha di tanah air.

“Pertanyaannya kini bukan siapa yang paling besar, tapi siapa yang paling dipercaya dan dirasakan manfaatnya secara langsung oleh pelaku UMKM dan brand lokal,” ujar Andi Sukma, Executive Director Ipsos Indonesia.Ipsos melibatkan 350 responden pelaku UMKM dan pemilik brand lokal dari berbagai wilayah Indonesia. Survei dilakukan menggunakan metode online panel untuk menggali persepsi mendalam seputar pengalaman berjualan, loyalitas, dan efektivitas fitur yang ditawarkan tiap platform.

Baca Juga:Tiru Langkah Real Madrid, Malut United Borong Bintang Liga 1 Untuk Proyek Galaktikos Versi LokalIni Jadwal Lengkap dan Link Streaming Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF 2025,Garuda Muda Siap Terbang Tinggi

Hasilnya cukup mencolok. Shopee muncul sebagai platform paling dominan dalam benak para penjual. Sebanyak 66% responden menyebut Shopee sebagai platform pertama yang mereka pikirkan ketika berbicara soal e-commerce (Top of Mind), sementara 70% mengaku menggunakan Shopee sebagai kanal utama mereka dalam berjualan (Brand Used Most Often).

Posisi Shopee yang menonjol menunjukkan bukan hanya keunggulan teknologinya, tapi juga bagaimana platform ini membangun hubungan jangka panjang dengan pelaku usaha kecil, termasuk melalui program pelatihan, kampanye khusus UMKM, hingga penetrasi logistik ke wilayah pelosok.

Namun, kompetisi belum selesai. Tokopedia, TikTok Shop, dan Lazada juga menunjukkan performa signifikan, terutama dalam hal inovasi fitur dan model kampanye yang menyasar komunitas-komunitas lokal. TikTok Shop, misalnya, unggul di segmen penjual muda dan kreatif yang mengandalkan video pendek untuk memasarkan produk.

Kamar Dagang Indonesia (KADIN) mencatat, UMKM berkontribusi lebih dari 61% terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja. Di era digital, platform e-commerce menjadi tulang punggung transformasi mereka — menjangkau konsumen baru, mengefisiensikan operasional, hingga menembus pasar global.

Survei Ipsos ini membuka wawasan lebih luas bahwa kompetisi e-commerce ke depan bukan lagi soal besar-besaran subsidi atau promosi, melainkan seberapa jauh platform mampu menjadi bagian dari ekosistem pertumbuhan ekonomi nasional.

“Siapa yang mampu mendengar, memahami, dan tumbuh bersama UMKM — itulah yang akan menang dalam pertarungan jangka panjang,” tutup Andi Sukma.

Dengan hasil ini, arah industri e-commerce Indonesia pun kian jelas: dari sekadar lapak digital menjadi lokomotif ekonomi kerakyatan.

0 Komentar