Suka Pamer di Medsos? DJP Pakai AI & Sosmed Buat Intip Gaya Hidup Kamu!

foto
freepik.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Sekarang, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) makin serius memanfaatkan teknologi buat ngelacak kepatuhan wajib pajak.

Bahkan, kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) udah mulai dipakai buat cek-cek data kamu—termasuk yang ada di media sosial!

Hal ini disampaikan langsung sama Dirjen Pajak, Bimo Wijayanto, usai rapat kerja bareng Komisi XI DPR RI, Selasa (15/7/2025). Menurutnya, teknologi AI udah dipakai di banyak sektor, termasuk di DJP sendiri.

Baca Juga:Bayar Pajak Kendaraan Bisa dari HP, Cek Info Pemutihan Lewat GoPay!Peran Artificial Intelligence dalam Memprediksi Tren Pasar

“Di mana-mana sudah dilakukan sebenarnya,” kata Bimo ke media. Manfaatin machine learning buat cari tahu pola-pola data yang mencurigakan,”

Ngelacak dari Pola Laporan Pajak Sampai Sosmed

Jadi begini cara kerjanya. DJP pakai machine learning buat menganalisis pola laporan pajak (SPT) selama 5-10 tahun terakhir.

Selain itu, mereka juga ngintip aktivitas sosial media kita untuk ngecek apakah ada gaya hidup yang mencurigakan dan nggak sesuai sama data yang dilaporin.

Misalnya, kalau ada orang yang rajin pamer mobil mewah di Instagram, tapi penghasilan yang dilaporin nggak seberapa—nah itu bisa jadi bahan pantauan DJP!

“Kalau sosmed ya memang itu kan informasi juga Informasi untuk melihat diskrepansi, misalnya siapa tahu ada aset yang belum dilaporkan, yang beda sama SPT, beda sama LHKPN, Tapi itu udah sejak lama kalau kita lakukan,” lanjut Bimo.

Gunakan Sistem Crawling

DJP juga udah pakai yang namanya sistem crawling, semacam mesin pencari otomatis buat nyari konten-konten yang diunggah di internet.

Data dari situ nanti dicocokin sama yang ada di sistem pajak. Kalau nemu kejanggalan, bisa langsung dikasih peringatan atau diedukasi.

Baca Juga:Prediksi Line-up Indonesia U-23 vs Filipina Malam Ini: Jens Raven Comeback, Rotasi Mulai JalanJangan Lupa! Malam Ini Timnas U-23 Hadapi Filipina, Wajib Menang Buat ke Semifinal!

“Jadi kalau suka pamer mobilnya di medsos, pasti diamati teman-teman pajak. Nah itu model crawling segala macam juga kita lakukan pengawasan,” kata Yoga.

Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, juga bilang kalau pemanfaatan media sosial dan data analitik bakal diperkuat lagi di tahun anggaran 2026. Pokoknya, semua cara bakal ditempuh buat menggali potensi pajak dari masyarakat.

“Penggalian potensi itu melalui data analytic maupun media sosial,” kata Anggito.

Jadi, buat kamu yang suka flexing di medsos, mulai sekarang hati-hati ya. Bisa jadi, yang ngeliatin bukan cuma followers kamu, tapi juga petugas pajak!

0 Komentar