RADARCIREBON.TV – Laga persahabatan Persebaya Surabaya kontra PSS Sleman harus berakhir lebih cepat dari waktu normal. Bukan karena hujan deras, bukan pula karena kerusuhan antar pemain, melainkan ulah suporter fanatik yang menyalakan flare di banyak titik hingga stadion diselimuti asap tebal.
Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Jumat malam (18/7) itu seharusnya menjadi panggung perayaan HUT ke-98 Persebaya. Dengan tajuk “Launching Team Persebaya 2025/2026”, laga ini digelar penuh kemeriahan, musik, dan atmosfer kekeluargaan. Namun, euforia berlebihan membuat Bonek menyalakan banyak flare.
Persebaya Surabaya sebenarnya tampil dominan sepanjang laga. Mereka menguasai penguasaan bola, terus menekan lini pertahanan PSS Sleman, dan menciptakan sejumlah peluang berbahaya. Namun kokohnya pertahanan tim tamu membuat Bajol Ijo kesulitan mencetak gol di babak pertama.
Baca Juga:Bruno Moreira Cetak Gol, Selamatkan Wajah Persebaya, Pertandingan Dihentikan Karena Asap FlareKetat!! Persebaya Surabaya Digembok PSS Sleman!! Babak Pertama Masih 0-0
Kebuntuan baru pecah pada menit ke-71 melalui aksi sang jenderal lapangan tengah, Bruno Moreira. Gelandang asal Brasil tersebut memanfaatkan kemelut di depan gawang PSS Sleman dan menceploskan bola dengan kaki kirinya. Gol tersebut sontak disambut gegap gempita oleh ribuan Bonek yang memadati stadion.
Namun, justru setelah gol itulah insiden dimulai. Puluhan flare menyala hampir bersamaan di berbagai sektor tribun. Asap pekat dengan cepat membumbung tinggi, menutupi pandangan di lapangan. Suasana yang semula meriah berubah menjadi tidak kondusif. Beberapa pemain terlihat menutupi hidung, dan wasit akhirnya memutuskan menghentikan pertandingan saat memasuki menit-menit akhir injury time, tepat di atas menit ke-90.
Ofisial pertandingan sempat berdiskusi panjang, namun karena asap tak kunjung mereda dan kondisi penonton makin tidak terkendali, pertandingan pun dinyatakan selesai dengan skor akhir 1-0 untuk kemenangan Persebaya.
Meski laga ini hanya bersifat uji coba, kemenangan ini tetap berarti penting bagi Bajol Ijo. Selain menyelamatkan muka di depan ribuan suporter yang hadir langsung, kemenangan ini juga memberi sinyal positif bahwa skuat Persebaya musim ini siap bersaing di kompetisi resmi.
Namun, insiden flare ini juga menjadi catatan kelam. Pihak manajemen dan panitia penyelenggara kemungkinan besar akan dievaluasi karena kelalaian dalam mengontrol suporter. Apalagi, kejadian seperti ini bisa berdampak buruk jika terjadi di pertandingan resmi Liga 1 mendatang.
Masuk menit 90+, flare kembali menyala dan membuat official pertandingan menyudahi laga tersebut lebih awal.