Manuver Gila Vanenburg!! Pakai Formasi Tak Lazim,Indonesia Sukses Tikam Thailand dan Lolos ke Final!!

Menang Dramatis Lawan Thailand, Pelatih Indonesia U-23 Tiba-Tiba Absen – Asistennya Bingung Hadapi Vietnam
Pelatih Indonesia U-23, foto: ig/timnas
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Saat waktu menunjukkan sisa 30 menit, Timnas Indonesia U-23 tengah berada di ujung tanduk. Tertinggal 1-0 dari Thailand dalam semifinal Piala AFF U-23 2025, lini depan skuad Garuda Muda terlihat buntu. Jens Raven yang biasanya jadi ujung tombak andalan, tampak dikepung marking ekstrem yang membatasi ruang geraknya hingga nyaris tak menyentuh bola dengan bebas.

Para penonton mulai resah, ekspresi wajah pelatih Gerald Vanenburg tak bisa dibaca. Tapi tak lama berselang setelah gol Thailand bersarang ke gawang Indonesia, Vanenburg mengambil langkah tak terduga.

Alih-alih memasukkan striker tambahan atau gelandang kreatif, Vanenburg justru mengirim tiga pemain bertahan ke lapangan: Muhammad Ferrari, Brandon Scheunemann, dan Alfahrezzi Buffon.

Baca Juga:Jadwal Liverpool vs AC Milan di Pramusim 2025 Hongkong!! Catat Jam Tayang TV dan Link Streamingnya BreakingNews!!! Bupati Kuningan Minta Dana Darurat !!Jangan Kaget, Bisa Jadi Itu Penipu!!

Tiga nama yang dikenal sebagai bek. Keputusan ini sempat membuat tribun penonton terdiam bingung. Di tengah situasi tertinggal, kenapa justru pemain bertahan yang diturunkan?

Namun kenyataan di lapangan segera menjawab kebingungan tersebut dengan cara yang mengejutkan.

Ferrari, yang selama ini dikenal sebagai bek tengah tangguh, ternyata tidak ditempatkan di belakang. Ia malah naik menjadi tandem Jens Raven di lini depan. Perubahan formasi mendadak ini benar-benar mengguncang fokus pemain Thailand. Mereka tidak siap menghadapi skema gila ini. Pergerakan Ferrari yang agresif dan fisikal membuka ruang baru untuk Raven.

Brandon Scheunemann pun tidak bermain sebagai bek. Ia diturunkan sebagai gelandang bertahan yang bertugas menghancurkan alur serangan Thailand dan mengalirkan bola cepat ke depan. Hanya Buffon yang tetap di posisi aslinya sebagai bek kanan.

Dan benar saja, dalam tekanan yang berubah drastis itu, Thailand mulai goyah. Konsentrasi yang sebelumnya mereka curahkan untuk mengunci Raven mulai buyar karena kini harus membagi perhatian pada Ferrari. Taktik psikologis Vanenburg berhasil.

Momen yang dinanti pun datang. Pergerakan cerdas Ferrari di kotak penalti membuka celah, Raven akhirnya lolos dari penjagaan dan mencetak gol penyama kedudukan. Stadion meledak. Skor 1-1 dan laga pun berlanjut hingga ke babak adu penalti.

Di titik krusial itu, Alfahrezzi Buffon yang sebelumnya masuk di lini belakang justru menjadi pahlawan. Ia tampil tenang dan menjadi algojo yang menentukan keberhasilan Indonesia di babak tos-tosan. Indonesia menang dramatis, dan memastikan tiket ke final menyusul Vietnam yang sudah lebih dahulu menyingkirkan Filipina.

0 Komentar