RADARCIREBON.TV – Viktor Gyokeres datang, Gabriel Jesus pergi. Dalam dunia sepak bola, kedatangan seseorang kerap berarti pemakaman karier bagi yang lain. Dan di Arsenal musim panas ini, naskah itu kembali ditulis ulang dengan tinta yang lebih pahit dan satir.
Setelah berbulan-bulan digoda, Arsenal akhirnya resmi mendapatkan Viktor Gyokeres dari Sporting CP. Klub London Utara itu mengonfirmasi transfer sang predator asal Swedia pada Minggu (27/7/2025) dini hari WIB. Nilainya pun tak tanggung-tanggung: 73,5 juta euro. Mahalnya harga tersebut seperti menandakan betapa klub ini sudah lama haus akan striker sungguhan—bukan hanya pemain depan yang rajin lari-lari kecil di kotak penalti.
Kedatangan Gyokeres langsung mengguncang hierarki lini depan Arsenal. Dan korban pertama dari revolusi ini adalah Gabriel Jesus. Penyerang Brasil itu, yang pernah dielu-elukan sebagai solusi instan pasca-era Aubameyang dan Lacazette, kini dipersilakan pergi… pulang kampung.
Baca Juga:Setelah Boyong Gyokeres: Inilah Bidikan Arsenal Selanjutnya dan Strategi Transfer yang Makin Tajam!GILA! Arsenal Menang Dramatis 3-2 Lawan Newcastle di Pramusim! Dua Kali Menang Lawan Tim Kuat!
Dalam kesepakatan yang tergolong “dermawan”, Arsenal meminjamkan Jesus ke Flamengo atau ke Manchester City.
Tapi jangan terkecoh: kebaikan hati The Gunners tetap punya harga. Mereka bersedia menanggung setengah gaji Jesus selama masa peminjaman. Ya, Anda tidak salah baca: klub Premier League menalangi setengah gaji seorang pemain yang sudah dianggap surplus oleh manajernya.
Jala. Lainnya, adalah Jesus ke Manchester City, pembicaraan itu masih berlangsung, masih negosiasi.
Langkah ini menandai akhir dari fase Jesus sebagai “anak emas” Mikel Arteta. Ketika cedera, Jesus dilindungi. Ketika mandul, tetap diberi menit bermain. Tapi ketika Gyokeres datang dengan energi, fisik, dan statistik yang tak bisa dibantah—sudahlah, tak ada ruang untuk sentimentalitas di Emirates.
Viktor Gyokeres, mantan striker Coventry City, menandatangani kontrak berdurasi lima tahun hingga Juni 2030. Usianya masih 27 tahun, sedang panas-panasnya, dan gaya bermainnya disebut sebagai gabungan antara kekuatan Haaland dan naluri membunuh Vlahovic. Tidak heran, fans Arsenal di media sosial menyambutnya seperti Messiah baru.
“Gyokeres adalah striker yang sudah kami tunggu sejak lama. Bukan hanya soal gol, tapi cara dia mengubah intensitas serangan,” tulis seorang fans dengan username @Wengerism di X (Twitter).