Persiapan yang Perlu Kamu Lakukan
1. Perkuat Skill Teknologi Digital
Pengetahuan bahasa pemrograman, AI, data analysis, cloud computing, dan keamanan siber penting dimiliki sejak dini.
2. Kuasai Bidang Khusus
Misalnya digital marketing, fintech, fintech engineering, hingga renewable energy engineering atau IoT design.
3. Adaptasi dan Pelatihan Berkelanjutan
Dunia kerja terus berubah: online course, bootcamp, dan sertifikasi menjadi kunci agar tetap relevan.
4. Siapkan Mindset Berkolaborasi
Baca Juga:Diera PHK Masal Saat Ini, Adaloh Pekerjaan Yang Aman dan Tidak Tergeser Teknologi AILapangan Pekerjaan Semakin Sulit Dicari, Tenang Pekerjaan Ini Sangat Menjanjikan di Massa Depan
Profesi seperti human-machine teaming specialist akan semakin penting di era kerja kolaboratif dengan AI.
5. Jangan Lupakan Soft Skills
Kepemimpinan digital, komunikasi, pemecahan masalah, dan fleksibilitas tetap dibutuhkan.
Beberapa sumber lokal menyoroti kesenjangan antara lulusan dan kebutuhan industri — persis disebut “skill shortage”. Banyak pelamar tidak memiliki kompetensi spesifik sesuai permintaan pasar kerja.
Optimisme bonus demografi Indonesia hingga 2030 harus diimbangi kesiapan tenaga kerja yang berkompeten agar mendapat akses ke 78 juta lapangan kerja baru global.
Dunia kerja hingga tahun 2030 akan sangat dipengaruhi oleh AI, otomatisasi, data besar, dan transisi hijau.
Era digital memprioritaskan profesi yang menguasai teknologi, solusi untuk lingkungan, dan layanan berbasis data. Sementara itu, posisi yang berisiko hilang adalah pekerjaan repetitif yang mudah diotomasi.
Mulailah membekali diri dengan skill digital, mindset pembelajar sepanjang hayat, dan fokus pada bidang masa depan. Dengan begitu, kamu tidak hanya bertahan, tapi juga bersinar di karier yang penuh peluang.