Sampai Jumpa Sony! Son Heung-min Anak dari Chuncheon, Legenda Loyalitas dan Ikon Kerja Keras

Son Hueng min
Kisah Son Hueng min Foto : Ig Tottenham Hotspur
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Di sebuah kota kecil bernama Chuncheon Korea Selatan seorang bocah berlari menyusuri lapangan tanah menggiring bola berulang-ulang di bawah pengawasan tajam ayahnya Son Woong-jung. Tak ada tawa tak ada pelatih asing tak ada akademi elite hanya bola tanah dan satu tekad menjadikan anaknya pesepakbola terbaik Asia.

Son kecil tidak tumbuh dalam kemewahan. Ia dibesarkan dengan latihan brutal dan kedisiplinan militer dari sang ayah seorang mantan pemain timnas Korea. Setiap hari latihan teknik dilakukan berjam-jam tanpa henti. Ia tak diizinkan ikut kompetisi resmi hingga usia 14 tahun. Tujuannya menyempurnakan teknik dasar dan membentuk mental tak tergoyahkan.

Di usia 16 Son meninggalkan rumah dan terbang ke Jerman untuk bergabung dengan akademi Hamburg SV. Tak bisa bahasa Jerman hidup sendiri dan makan seadanya ia tetap bertahan. Aku sering menangis malam-malam tapi setiap pagi aku bilang ini jalan yang aku pilih sendiri kenangnya.

Baca Juga:Live Skor Tottenham Vs Newcastle 1-1, Laga Imbang Tapi Bikin Nangis Supporter Tottenham! Kenapa?Usai Laga Melawan Newcastle Pemain Tottenham Son Heung Min menangis, Ini Alasannya

Ia menembus tim utama Hamburg dan mencetak gol di Bundesliga di usia 18. Bakatnya menonjol cepat lincah dua kaki hidup dan haus gol. Tahun 2013 Bayer Leverkusen membelinya dengan harga besar. Namun puncak kariernya dimulai saat Tottenham Hotspur membawanya ke Premier League pada 2015.

Awal kariernya di London tak mudah. Son kesulitan beradaptasi dan hampir kembali ke Jerman. Tapi sekali lagi ketekunan dan etos kerja besi membawanya bangkit. Musim demi musim berlalu dan Son menjelma bintang. Ia mencetak lebih dari 150 gol memenangkan Premier League Golden Boot dan membentuk duet mematikan dengan Harry Kane duet paling produktif dalam sejarah Premier League.

Tapi di balik sorotan Son menyimpan kehidupan pribadi yang sangat berbeda dari bintang pada umumnya. Ia hidup sendiri tanpa pasangan tanpa keluarga di London sepenuhnya mendedikasikan hidupnya untuk sepak bola. Bukan karena tak ada yang mendekat melainkan karena satu prinsip larangan menikah dari sang ayah.

Ayahnya berkata Kalau kamu menikah saat masih bermain fokusmu akan terbelah. Kalau ingin jadi yang terbaik berikan hidupmu hanya untuk sepak bola.

0 Komentar