Daftar Eks Bintang Liga Champions yang Kini Menganggur. Siapa Berani Menampung?

Sepakbola Dunia
Pada akhir musim panas 2024 Ramos tak memperpanjang kontraknya dan hingga kini tak menemukan klub baru. Foto: Ig sergioramos/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

Alasan Mereka Belum Mendapat Klub Baru

1. Usia yang Sudah di Ambang Awal Pensiun

Sebagian dari mereka sudah memasuki usia 30-an akhir atau awal 40-an, sehingga jangkauan performa dan daya tahan mulai diragukan.

2. Riwayat Cedera atau Masalah Disiplin

Mereka yang sering absen karena cedera jangka panjang atau pernah terlibat kasus non-teknis seperti pelanggaran aturan, membuat kepercayaan klub menurun.

3. Ekspektasi Gaji dan Peran

Banyak mantan bintang ingin status starter atau memperoleh gaji tinggi, namun pihak klub lebih memilih pemain murah, muda, dan berdedikasi jangka panjang.

4. Pasar Transfer yang Kompetitif

Baca Juga:Sergio Ramos Beri Pesan Cinta Untuk Toni Kroos yang Akan Pensiun Usai Euro 20248 ‘Master of Europe’ Pelatih yang Raih Gelar Liga Champions Lebih dari Sekali

Bursa transfer kini dipenuhi oleh pemain muda potensial bebas transfer atau murah yang menawarkan nilai investasi jangka panjang lebih menarik.

Ringkasan Pemain Eks Liga Champions yang Masih Free Agent

Pemain Trofi Liga Champions Status Terakhir di Klub Alasan Masih Menganggur.

  1. Sergio Ramos 4 kali Sevilla (akhir 2024) Umur, beban ekspektasi tinggi.
  2. Rafinha Alcantara 1 kali Al‑Arabi Qatar (akhir 2023) Kontrak habis, minim klub tertarik.
  3. Daniel Sturridge 2 kali Trabzonspor (diputus 2019) Dicederak, pelanggaran taruhan.
  4. Oxlade-Chamberlain 1 kali Liverpool (akhir 2024) Cedera berkepanjangan, belum dilirik.
  5. David de Gea – Manchester United (2023) Penurunan performa, tawaran terbatas

Meskipun begitu, para pemain ini masih menyimpan nilai penting.

  • Pengalaman dan mentalitas juara, yang bisa jadi mentor bagi tim muda.
  • Ideal untuk klub yang membutuhkan stabilitas dan karakter dalam skuat.
  • Dalam kondisi fit dan termotivasi, beberapa mungkin mampu memberi kontribusi lebih dari ekspektasi awal.

Bukan tak mungkin beberapa pemain ini akhirnya kembali menutup karier di klub-klub level menengah, MLS, Liga Arab Saudi, atau beberapa liga Asia yang mencari daya tarik nama besar.

Pengalaman mereka bisa menjadi aset tak ternilai untuk tim yang ingin membangun pondasi mental juara.

0 Komentar