Musim ini menggunakan format liga penuh, setiap klub memainkan 34 pertandingan (17 laga kandang dan 17 laga tandang).
Kompetisi akan berlangsung hingga 23 Mei 2026, dengan jeda dari 1 hingga 19 Desember 2025 menjelang SEA Games di Thailand.
Keistimewaan musim ini juga datang dari regulasi pemain asing baru: klub diizinkan mendaftarkan hingga 11 pemain asing, meski maksimal 8 pemain yang boleh masuk susunan pertandingan, dan hanya 7 pemain asing yang bisa diturunkan secara bersamaan dalam satu laga.
Baca Juga:Blunder 0‑6 di Bali: Van Gastel Akui Bali United sebagai Ujian Terberat PSIM Jogja Jelang Super LeaguePersib Incar Osvaldo Haay? Persaingan Sengit dengan Persipura dan Persebaya
Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing liga di level regional.
Stadion Gelora Bung Tomo menjadi pilihan ideal untuk membuka musim karena kapasitasnya hampir 47 ribu penonton dan atmosfer fanatik Bonek yang dikenal vokal.
Kickoff malam hari pukul 19.00 WIB juga diharapkan dapat memaksimalkan kunjungan pendukung dan sorotan media nasional.
Tantangan & Peluang
Persebaya : Menyandang ambisi menjadi salah satu kandidat kuat juara musim ini, dengan materi pemain yang semakin kompetitif setelah bursa transfer aktif dan pramusim solid.
PSIM Yogyakarta : Bersua tim promosi dengan tekanan besar untuk bertahan. Namun duel menghadapi Persebaya menjadi ujian kapabilitas sekaligus peluang memperlihatkan identitasnya sebagai klub kebangkitan.
Laga pembuka Persebaya Surabaya vs PSIM Yogyakarta menjanjikan bukan hanya pertandingan, melainkan simbolic kick-off era baru BRI Super League 2025/2026.
Dengan perhatian media, antusiasme suporter, serta regulasi baru yang segar, duel malam 8 Agustus di GBT menjadi saksi awal dari kisah panjang persaingan antar klub top tanah air.
Baca Juga:Intip Koleksi Mobil Mewah Messi! Ada Ferarri 500 Miliar hingga Pagani ZondaBreakingNews! Chelsea Resmi Gaet Jorrel Hato! Kini Incar Xavi Simons. Ambisi Besar Bangun Generasi Emas
Dari sinilah perjalanan menuju puncak kompetisi dimulai—dan cerita perjuangan PSIM melawan label promosi serta ambisi Persebaya untuk meraih gelar ditorehkan pada babak pertama musim.