Dengan latar persiapan tersebut, Harry Hartono diharapkan mampu memperkuat strategi pembinaan, menawarkan sudut pandang baru, dan menjaga kesinambungan program pelatnas menjelang momentum besar tingkat dunia.
Pengambilan keputusan cepat dan transisi mulus dari Marleve ke Harry mencerminkan tiga poin penting.
1. Profesionalisme manajemen PBSI pengunduran diri diproses secara tertib dan tanpa gesekan.
Baca Juga:Selain Tan Joe Hok, Inilah 5 Tokoh Sang Legenda Bulu Tangkis yang Harumkan Indonesia di All EnglandJadwal Pemain Indonesia di Turnamen Badminton Kelas Super 300 Macau Open 2025 Hari Ini
2. Pentingnya kontinuitas pelatihan penggantian Harry dianggap tepat untuk menjaga ritme pelatnas.
3. Respon terhadap performa atlet perubahan cepat menunjukkan keseriusan PBSI dalam mendukung performa tunggal putra.
Keputusan ini pun mendapat respons positif di lingkup Pelatnas, baik dari atlet maupun pelatih lainnya, yang berharap adaptasi berjalan lancar dan atmosfer latihan tetap kondusif.
Dengan Harry Hartono sebagai wajah baru yet experienced di sektor tunggal putra, PBSI memasuki babak baru dalam upaya mendulang hasil di kancah internasional.
Menghadapi tantangan besar berupa regenerasi dan kompetisi besar seperti Kejuaraan Dunia 2025 dan Asian Games 2026, peran Harry bersama Indra tidak bisa dianggap ringan.
Kini, harapan besar ditaruh pada kemampuan mereka menyusun strategi, membina kultur prestasi, serta menghasilkan atlet elite yang bisa meneruskan kejayaan bulutangkis Indonesia di masa depan.
PBSI menyampaikan apresiasi tinggi kepada Marleve atas pengabdiannya, serta doa terbaik untuk langkah baru menuju masa depan.