Aglomerasi bukan hanya konsep dalam dokumen perencanaan, tetapi harus benar-benar diwujudkan dalam aktivitas konkret antar wilayah yang berkelanjutan. Apakah model seperti SGS dapat mendorong investasi jangka panjang, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata?
Inilah tantangan yang sesungguhnya. Gubernur Ahmad Luthfi sendiri menyadari bahwa aglomerasi adalah cara untuk menghilangkan ego sektoral yang selama ini menghambat pembangunan. “Untuk mengembangkan ekonomi baru, kita tidak bisa sendiri, maka tujuh kabupaten/kota di Soloraya kita satukan dalam Soloraya Great Sale 2025. Ini akan menjadi contoh teladan,” jelasnya. Ia juga menyampaikan bahwa model SGS akan diterapkan di daerah lain seperti Pati Raya, Pekalongan Raya, Semarang Raya, serta eks karesidenan lainnya di Jawa Tengah.
Jika gagasan ini dilaksanakan secara konsisten, berpotensi besar untuk menciptakan perputaran ekonomi yang lebih merata dan adil. Meskipun demikian, publik tentunya berharap apakah langkah ini akan berlanjut pada perubahan struktural dalam sektor ekonomi daerah. Karena pada akhirnya, inisiatif yang besar akan diukur tidak hanya dari jumlah transaksi, tetapi juga dari dampaknya terhadap kehidupan masyarakat di lapisan bawah.