Pelatih Persebaya, Eduardo Perez Di Warning Harus Menang Ketika Hadapi Persita Dan Bali United!

Persebaya Surabaya
PelatihPersebaya Surabaya, diwarning harus menang dalam dua laga kedepan Foto : Persebaya
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Persebaya Surabaya memulai musim ini seperti orang baru bangun tidur: matanya masih sepet, jalannya sempoyongan, dan tidak tahu arah.

Laga perdana yang harusnya jadi pesta di kandang sendiri malah berubah jadi tontonan komedi situasi, minus tawa. Ribuan Bonek sudah memadati stadion, lengkap dengan koreografi dan teriakan, tapi hasil di lapangan? Nihil.

Eduardo Perez, pelatih yang digadang-gadang membawa Persebaya tampil “beda”, justru sukses membawa tim ini bermain seperti tim yang lupa latihan.

Baca Juga:Persib Puncaki Klasemen Sementara BRI Liga 1, Persebaya dan Semen Padang di Dasar klasemen Kejutan Pahit BRI Liga 1! Persebaya Malah Jadi Juru Kunci Liga

Menghadapi PSIM, tim promosi yang seharusnya bisa dijadikan “lawan pemanasan”, Persebaya malah terlihat seperti sparing partner yang terlalu ramah. Bukannya menyerang, malah ditekan habis-habisan.

Yang bikin tambah pedas, Ze Valente, Ya, pemain yang dibuang manajemen, tiba-tiba menjelma jadi mimpi buruk. Seolah dendamnya sudah difermentasi lama-lama, ia jadi otak serangan PSIM yang porak-poranda pertahanan Persebaya.

Rasanya seperti menonton mantan yang sukses setelah diputuskan dan suksesnya itu di depan mata.

Bonek pun tak tinggal diam. Mereka bukan cuma mengeluh, tapi sudah kasih “warning”. Kata mereka, kalau dalam dua laga berikutnya Persebaya masih terlihat seperti kumpulan pemain yang baru kenalan di parkiran stadion, maka sudah saatnya manajemen mencetak tiket pulang untuk sang pelatih.

Ujian berikutnya datang pada 16 Agustus 2025. Persebaya akan melawat ke markas Persita. Ini bukan sekadar tandang, ini ujian hidup-mati.

Sebab, Persita punya reputasi: mereka tidak pernah ramah sama tamu, apalagi tamu yang datang dengan formasi berantakan.

Lalu, seminggu kemudian, 23 Agustus 2025, Bajul Ijo harus menjamu Bali United di kandang. Kalau di laga ini juga gagal panen poin, maka jangan heran kalau tagar #EduOut akan bergema di semua lini masa.

Baca Juga:Jreng!! Jreng!! Perovic Sudah di Persebaya, Bajul Ijo Sukses Tuntaskan Transfer Mihailo Perovic!!PSIM Yogyakarta, Modal Sukses & “Standar Baru” Usai Bungkam Persebaya dalam Pembuka BRI Super League

Masalahnya bukan cuma soal kalah atau seri. Masalahnya adalah bagaimana Persebaya kalah. Mereka terlihat seperti tim tanpa identitas. Transisi? Lambat. Serangan? Tumpul. Pertahanan? Seperti pagar bambu yang dimakan rayap. Padahal di atas kertas, materi pemain tidak buruk. Tapi entah kenapa, begitu peluit dibunyikan, semua kepercayaan diri hilang seperti sandal hilang di masjid.

0 Komentar