Matthew Baker di belakang diharapkan jadi tembok, bukan pintu geser. Eizar Jacob dan Noha Pohan di lini tengah diharapkan bisa mengalirkan bola tanpa terlalu sering mengoper ke belakang.
Mental, Bukan Sekadar TeknikMari realistis: skill individu kita mungkin masih kalah tipis… atau tebal. Tapi sepak bola bukan hanya soal skill, tapi juga mental dan kemauan. Tajikistan mungkin unggul dalam organisasi permainan, tapi kita unggul di dukungan suporter yang bisa bikin stadion bergemuruh sampai lawan salah passing.
Kalau pemain kita berani duel, tidak takut ambil risiko, dan mau lari sampai peluit akhir, hasil imbang saja bisa terasa seperti kemenangan. Dan kalau sampai menang? Percayalah, media sosial akan penuh dengan highlight yang diputar ulang sampai minggu depan.
Baca Juga:Matthew Baker Lebih Pilih Timnas Australia u-17 Dibandingkan Timnas IndonesiaIni Daftar Pemain Timnas Indonesia U17 di Piala Kemerdekaan 2025: Ada Bintang Muda yang Mencuri Perhatian!
Penuh Harapan di Tengah Sirkus KritikMari jujur, Timnas U17 sering jadi sasaran kritik kadang benar, kadang sekadar pelampiasan netizen. Tapi turnamen ini memberi kesempatan emas untuk menutup mulut para peragu, setidaknya untuk sementara.
Jangan kaget kalau nanti ada momen “anak kemarin sore” berhasil membobol gawang Tajikistan, lalu semua orang mendadak optimis kita bisa melaju jauh di Piala Dunia. Memang begitulah sepak bola Indonesia emosinya cepat berubah, dari pesimis akut ke optimis kelewat batas hanya dalam 90 menit.
Prediksi: Antara Realita dan MimpiRealitanya, Tajikistan U17 bukan lawan enteng. Tapi mimpinya, Garuda Muda bisa memanfaatkan energi kemerdekaan, dukungan penuh stadion, dan sedikit keberuntungan untuk mencuri kemenangan.
Jadi, malam ini bukan sekadar laga uji coba. Ini adalah cermin kesiapan mental, fisik, dan taktik kita. Menang atau kalah, yang penting bukan hanya skor di papan, tapi pelajaran di lapangan. Dan kalau bisa menang? Yah, itu bonus yang rasanya akan manis sekali
Indonesia U17 (3-4-3): Daffa Setiawan (GK); Algazani Dwi, I Putu Panji Apriawan, Matthew Baker; Eizar Jacob, Daniel Alfredo, Evandra Florasta, Noha Pohan Simangunsong; Fadly Alberto, M Zahaby Gholy, Mochamad Mierza Firjatullah | Pelatih: Nova Arianto.