RADARCIREBON.TV- Paris Saint‑Germain (PSG) kembali menorehkan sebuah babak baru dalam sejarah sepak bola Prancis dengan memenangi Piala Super Eropa untuk pertama kalinya—dan bagaimana cara mereka melakukannya? Dalam sebuah laga yang penuh drama dan pergulatan mental, PSG menaklukkan Tottenham Hotspur melalui adu penalti 4-3, setelah tertinggal 0-2 dan kemudian menyamakan skor menjadi 2-2 dalam aksi comeback dramatis.
Laga yang berlangsung di Stadio Friuli, Udine, pada 13 Agustus 2025 benar-benar menjadi panggung kebangkitan luar biasa.
Tottenham sempat memimpin lewat gol Micky van de Ven menit ke-39 dan Cristian Romero di awal babak kedua. Skuad asuhan pelatih baru Thomas Frank tampak bakal mengunci kemenangan dengan dominasi yang solid—set-piece Spurs bekerja dengan efektif sejak awal laga.
Baca Juga:Dembele Bawa PSG Juara UEFA Super Cup, Ballon d'Or MenantiPSG vs Tottenham di UEFA Super Cup 2025/2026: Pertandingan Terakhir! Les Parisiens Keluar sebagai Pemenang
PSG Guncang Eropa
Namun, PSG tak menyerah meski fisik dan persiapan terbatas. Tekanan demi tekanan dikeluarkan hingga akhirnya Lee Kang‑in memperkecil ketertinggalan pada menit ke-85.
Lalu, menjelang akhir waktu normal, Goncalo Ramos menyamakan skor lewat sundulan tajam memanfaatkan umpan silang brilian Ousmane Dembélé di masa injury time.
Skor 2-2 membawa laga ke babak adu penalti, di mana ketangguhan mental Les Parisiens menjadi penentu kemenangan.
Eksekusi penalti mereka konsisten, sementara dua algojo Tottenham—Van de Ven dan Mathys Tel—mentah. Nuno Mendes menjadi penentu kesuksesan dengan eksekusi akhir yang sempurna.
Kemenangan ini bukan sekadar trofi; artinya lebih dalam. PSG menjadi tim Prancis pertama yang mengangkat trofi UEFA Super Cup dalam sejarah kompetisi yang telah memasuki edisi ke-50.
Trofi ini juga menjadi tambahan penting bagi PSG—merupakan gelar keenam mereka di tahun 2025 setelah meraih Ligue 1, Coupe de France, Liga Champions, dan beberapa lagi—sebuah tahun yang hampir sempurna bagi klub asal Ibu Kota Prancis ini.
Kapten Marquinhos, dalam komentarnya usai pertandingan, menekankan bahwa keberhasilan ini bukan hanya soal kualitas teknis, tapi kekuatan mental dan penerapan taktik yang solid.
Baca Juga:Duo Serangan Arsenal: Harmoni Gyokeres–Havertz, Bukan PersainganPersib Tundukkan Manila Digger 2-1, Uilliam Barros Jadi Penentu Lolos ke Fase Grup AFC Champions League Two
Meski latihan pra-musim minim, mereka mampu membaca situasi dan memanfaatkan momen ketika lawan mengendur setelah unggul.