Liverpool yang Terluka Siap Menggila di Markas Sendiri, Bournemouth Terancam Jadi Tumbal Pelampiasan

Dominik Szoboszlai
Dominik Szoboszlai bakal jadi aktor antagonis melawan Bournemouth Foto: Liverpool
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Seperti harimau yang baru saja disiram air panas, Liverpool kini datang ke Premier League pekan ini dengan mata merah menyala. Luka akibat digasak Crystal Palace pekan lalu belum kering, dan sayangnya, Bournemouth kebagian jatah jadi “perban hidup” untuk menutupnya.

Pertandingan yang akan digelar Sabtu dini hari pukul 02.00 WIB ini bukan sekadar laga pembuka pekan, tapi seperti gladi resik pesta eksekusi di Anfield. Arne Slot, pelatih baru yang wajahnya masih terlihat ramah di konferensi pers, kini diyakini tengah menyiapkan resep masakan daging cincang… dengan Bournemouth sebagai bahan utama.

Slot jelas tidak mau main aman. Berdasarkan bocoran formasi, Liverpool bakal menurunkan kiper andalan Alisson di bawah mistar. Di depannya berdiri empat tembok beton: Konate, Van Dijk, Frimpong, dan Kerkez. Kalau ini bukan definisi “akses jalan ditutup total”, lalu apa?

Baca Juga:Liverpool vs Bournemouth: Analisis Head-to-Head, Siapa Unggul Statistik?Prediksi Lineup Liverpool vs Bournemouth: Slot Main Agresif, Salah Didukung Wirtz dan Gakpo!

Lini tengahnya lebih sadis lagi. Bukannya mengandalkan tiga gelandang seperti biasanya, Liverpool akan langsung menjejalkan lima gelandang kreatif dan agresif sekaligus: Mac Allister, Szoboszlai, Gakpo, Salah, dan Florian Wirtz. Iya, Salah di sini akan lebih mirip mesin penghancur daripada winger manis yang suka tersenyum di iklan minuman energi. Dan di depan, Hugo Ekitike akan berdiri sendirian—tapi percayalah, sendirian di formasi ini sama saja seperti punya pasukan pemburu di belakangnya.

Targetnya jelas: bukan sekadar menang. Slot dan pasukannya ingin skor yang bisa membuat papan klasemen bergetar. Setelah kalah memalukan dari Crystal Palace, mereka butuh pembantaian yang layak masuk dokumenter “Balas Dendam Liga Inggris”. Bournemouth, sayangnya, tampaknya cuma punya dua pilihan: bertahan mati-matian seperti kura-kura ketakutan atau ikut mencoba bermain terbuka dan menunggu dihukum.

Melihat peta kekuatan, sulit membayangkan Bournemouth pulang dengan senyum. Mereka memang punya modal semangat, tapi semangat saja tidak cukup jika yang dihadapi adalah Liverpool yang marah. Dan ketika tim seperti Liverpool sedang marah, biasanya skor akhir bukan lagi 2-0 atau 3-1… melainkan angka-angka yang membuat fans lawan memilih mematikan TV lebih awal.

0 Komentar