Salah satu contoh yang patut diperhatikan adalah Bangkok United (Thailand). Tim ini tidak berhasil memasuki ACL Elite setelah kalah dari Chengdu Rongcheng FC. Dipimpin oleh Totchtawan Sripan, mereka menggunakan taktik yang sangat adaptif dengan formasi 4-3-3.
Dengan pemain-pemain kunci seperti Muhsen Al-Ghassani dan Richairo Zivkovic, mereka dapat menjadi lawan yang sangat menakutkan di fase grup. Pengalaman bertanding di level yang lebih tinggi memberikan mereka keterampilan dan mentalitas yang kuat.
Menghadapi para pesaing ini, Persib Bandung harus melakukan persiapan yang matang. Tim-tim dari Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok akan menjadi ujian terberat, sedangkan tim-tim dari Asia Tenggara dan Australia menawarkan tantangan taktis yang khas.
Baca Juga:Mimpi Terwujud! Persib Bandung Lolos Kualifikasi Liga Champions Asia IISiapakah Lawan Persib Bandung Setelah Lolos Face ACL Two 2025?
Ancaman terbesar mungkin datang dari tim-tim “yang terdegradasi” dari kualifikasi ACL Elite, yang memiliki motivasi tinggi dan pengalaman yang solid.
Pelatih Bojan Hodak dan skuad Maung Bandung perlu merancang strategi yang jitu, mulai dari menganalisis lawan hingga menyiapkan taktik yang fleksibel, agar dapat bersaing dengan baik dan meraih hasil optimal di level Asia.
Apakah Persib akan mampu menghadapi tantangan ini dan melangkah jauh di ACL2?