RADARCIREBON.TV – Persebaya Surabaya tampaknya sedang bermain-main dengan api. Setelah sempat menjadikan Dejan Tumbas sebagai bek dalam pertandingan sebelumnya, Eduardo Perez kini membuat keputusan mengejutkan dengan mengembalikannya lagi ke posisi asli: striker utama.
Publik tentu masih ingat bagaimana Tumbas, yang sebenarnya berlabel penyerang, dipaksa bermain di lini belakang. Hasilnya? Permainan Persebaya cenderung kaku, seolah memaksa pemain bernaluri menyerang untuk bertindak sebagai tembok. Banyak yang menganggap langkah itu blunder. Dan kini, Perez mencoba menebus kesalahan dengan menempatkan Tumbas di depan lagi.
Formasi 4-2-3-1 jadi panggung eksperimen. Ernando Ari tetap mengawal gawang. Duet bek Dimov dan Mitrevski menjadi palang pintu, dengan Arief Catur dan Toni Firmansyah menjaga sayap. Di tengah ada Francisco Rivera dan M. Raickovic sebagai motor permainan, sementara trio Malik Risaldi, Mihailo Perović, dan Bruno Mereira siap menyokong Tumbas di lini depan.
Baca Juga:Bonek Minta Dejan Tumbas Dikembalikan ke LininSerang! Bonek: Dibeli Untuk Meningkatkan Daya Serang!Jadwal Kick Off, Siaran TV dan Link Streaming Persebaya vs Persita: Duel Dua Luka yang Masih Berdarah
Dengan skema ini, Perez seperti ingin berkata bahwa Persebaya akan menyerang habis-habisan. Namun, publik juga tidak lupa: mengutak-atik posisi Tumbas sudah pernah jadi blunder. Membuat striker jadi bek jelas bukan ide brilian. Lalu sekarang, mengembalikan dia ke posisi asal bukan berarti otomatis berhasil. Beban psikologis jelas menempel pada pundak sang pemain.
Persita sendiri tidak tampil dengan kekuatan penuh. Hokki Caraka dicadangkan, dan hanya Matheus Alves yang diandalkan di depan. Dari komposisi ini, Persebaya seharusnya lebih mudah mendominasi. Tapi dalam sepak bola, kata “seharusnya” sering kali berakhir dengan tragedi.
Dejan Tumbas kini jadi sorotan utama. Ia harus membuktikan dirinya masih tajam sebagai striker, bukan sekadar korban eksperimen pelatih. Jika ia bisa mencetak gol, maka ceritanya akan berubah manis: dari “bek dadakan” kembali jadi predator. Namun jika mandek, publik akan menuding keputusan Perez tak lebih dari langkah panik.
Pertandingan ini sesungguhnya jadi taruhan besar. Perez bukan hanya mempertaruhkan tiga poin, tetapi juga kredibilitasnya sebagai pelatih. Bayangkan jika Bajul Ijo gagal mencetak gol meski Tumbas dikembalikan ke depan, media dan Bonek tak akan segan-segan menghujat.