RADARCIREBON.TV- Menjelang pertandingan sengit menghadapi Malut United di lanjutan BRI Super League 2025/2026, Persija Jakarta menyuarakan antusiasme tinggi sekaligus kewaspadaan penuh terhadap tim promosi yang kini berubah menjadi kekuatan serius.
Salah satu figur kunci, winger andalan Timnas Indonesia, Witan Sulaeman, menegaskan kesiapan mental dan latihan tim dalam menghadapi Laskar Kie Raha yang dipenuhi talenta bertabur bintang.
Persija Jakarta Siapkan Strategi Matang Jelang Duel Melawan Malut United
Witan menyebut bahwa pengalaman ini sangat berbeda. “Menurut saya pribadi, melawan Malut United pastinya memiliki pengalaman baru tersendiri. Karena di musim ini mereka pun mendatangkan pemain-pemain baru,” jelasnya, mencerminkan rasa hormat sekaligus tantangan yang dihadapi oleh skuad Macan Kemayoran.
Baca Juga:Mbeumo & Cunha Tawarkan Sinergi Baru, Meski Manchester Uited Tertunduk di Old TraffordGaruda Berkibar di Hari Kemerdekaan: Jejak Laga Legendaris Timnas Indonesia pada 17 Agustus
Ia juga menegaskan bahwa persiapan tim terus berjalan intensif, latihan yang terfokus dan mengikuti arahan pelatih menjadi modal utama menghadapi Malut United.
Malut United, Dari Klub Promosi ke Tim Bertabur Bintang
Malut United memang bukan lagi tim minor. Di musim debut mereka dalam kasta tertinggi, Liga 1 2024/2025, mereka mengejutkan publik dengan finis di posisi ketiga klasemen—menyalip klub besar seperti Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya.
Pendekatan ambisius klub ini juga terlihat dari cara mereka membentuk skuad pada musim 2025/2026. Proses rekornya tak main-main, sejumlah pemain top nasional didatangkan, termasuk eks juara Liga 1, sehingga membuat ruang ganti mereka ‘bertabur bintang’.
Tantangan nyata bagi pelatih lokal Hendri Susilo bukan sekadar menyusun starting XI terbaik, tetapi juga menjaga keharmonisan tim dan memantapkan mental para pemain berbintang itu.
—Modal Bagus, Performa hingga Kesiapan Taktis—
Langkah awal Malut United cukup dahsyat, di pekan perdana mereka berhasil mengalahkan tuan rumah Dewa United di Banten International Stadium, skor 3–1.
Gol-gol dicetak oleh Ciro Alves, Yakob Sayuri, dan David da Silva (penalti), membuktikan efektivitas serangan balik dan kedisiplinan lini belakang mereka.
Tidak hanya menang, atmosfer tandang itu meredam reputasi stadion kandang lawan sebagai ‘kandang angker’. Sementara itu, di laga pekan kedua, Malut United kembali tampil impresif dengan bermain imbang 3–3 kontra Bali United di Stadion Kie Raha—menunjukkan daya juang tinggi dan kemampuan menyerang yang tak mudah dipatahkan. Pelatih Hendri Susilo pun melihat hasil imbang itu sebagai pencapaian positif karena refleksi kerja keras tim.