Jika ego dibiarkan liar, Real Madrid bisa berubah menjadi sekumpulan primadona di lapangan, bukannya kesebelasan sepak bola. Menang empat gol? Itu hanya akan jadi mimpi manis di atas kertas.
Real Madrid memang punya sejarah comeback spektakuler. Tapi sepak bola modern bukan sekadar cerita masa lalu. Tanpa perubahan sikap di lapangan, semua target muluk hanya akan jadi headline basi di koran. Malam ini, Madrid bukan hanya bertarung melawan Osasuna, tapi juga melawan kebiasaan buruk mereka sendiri: terlalu percaya pada nama besar, lupa bahwa yang dicari adalah kemenangan tim, bukan panggung individu.
Apabila Madrid gagal melumat Osasuna dengan selisih empat gol, Barcelona akan tetap tersenyum di puncak klasemen. Dan untuk para penggemar Madrid, itu artinya satu lagi malam panjang penuh frustrasi, ditemani kopi pahit dan umpatan.
Baca Juga:Jadwal Pertandingan Real Madrid Vs Osasuna La Liga: CaraNonton Laga Real Madrid vs Osasuna!Baru Gabung Real Madrid, Franco Mastantuono Malah Puji Messi: “Idola Saya!”
Pertanyaan besarnya: akankah Real Madrid benar-benar bangkit, atau justru menjadi bahan tertawaan karena gagal menyalip rival abadi mereka? Bernabéu akan menjadi saksi, apakah misi mustahil ini bisa berubah jadi kenyataan atau sekadar ilusi megah yang berakhir tragis.