RADARCIREBON.TV – Harapan tinggi tak selalu sejalan dengan kenyataan di lapangan. Itulah yang dialami dua pemain anyar Real Madrid, Mastantuono dan Gonzalo García. Laga melawan Osasuna menjadi ajang perkenalan mereka di pentas La Liga. Namun debut yang diwarnai ekspektasi setinggi langit itu justru berakhir dengan catatan biasa-biasa saja.
Gonzalo García, yang datang dengan status top skor Piala Dunia Antarklub, tampil penuh percaya diri di awal laga. Dengan postur tubuh dan gaya bermain yang mirip Fernando Morientes, publik Bernabéu sempat berharap akan ada kilatan magis dari kaki dan kepalanya. Sayangnya, kilatan itu tak kunjung datang. García lebih banyak terjebak dalam rapatnya barisan pertahanan Osasuna. Beberapa kali ia mendapat peluang separuh matang, tapi penyelesaiannya tak pernah benar-benar mengancam Sergio Herrera.
Di sisi lain, Mastantuono mendapat sorotan lebih besar. Label “new Messi” atau bahkan “new Zidane” sudah menempel sejak dirinya didatangkan dari River Plate. Usia muda dan teknik di atas rata-rata membuat publik Madrid tak sabar menyaksikan aksinya. Namun kenyataan di lapangan berbeda. Mastantuono terlihat masih canggung. Sentuhan pertamanya tak sehalus biasanya, umpannya beberapa kali dipotong, bahkan ia lebih sering memilih opsi aman ketimbang mencoba tusukan ke jantung pertahanan lawan.
Baca Juga:Kuasai Pertandingan,Cuma Menang 1-0! Real Madrid Diselamatkan Penalti, Gagal Salip Barca di Puncak Klasemen!Franco Mastantuono: Anak Ajaib Argentina yang Siap Menjadi Tulang Punggung Real Madrid
Bukan berarti keduanya bermain buruk. Mastantuono sempat memperlihatkan visi permainan dengan satu-dua umpan yang membuka ruang, sementara García mampu menarik bek lawan dan memberi celah bagi striker lainnya. Tapi dalam sepak bola, kontribusi kecil semacam itu sering tenggelam ketika tak ada gol ataupun assist yang tercipta. Dan itulah yang membuat debut mereka terasa hambar.
Xabi Alonso, sang pelatih, tentu paham betul bahwa adaptasi di Madrid tidak semudah membalik telapak tangan. Bermain di Bernabéu dengan jersey putih legendaris berarti membawa beban sejarah dan ekspektasi publik yang sangat besar. Tidak semua pemain langsung bisa meledak di laga perdananya. Bahkan nama besar seperti Luka Modric atau Karim Benzema dulu juga butuh waktu untuk benar-benar diterima.