RADARCIREBON.TV – Marc Marquez kini makin dekat dengan gelar juara dunia MotoGP ketujuhnya, namun pembalap Ducati ini mengaku tak ingin kesempatan emas pertama itu datang di Misano.
Alasan Marc cukup sederhana, dia tidak mau keberhasilannya sebanding dengan nasib kegagalan yang menimpa sang adik, Alex Marquez.
Pada MotoGP Hungaria akhir pekan lalu, Marquez tampil lagi dengan dominan dan apik. Walau sempat bersenggolan dengan Marco Bezzecchi pada tikungan kedua lap pembuka, dia mampu bangkit dari posisi ketiga.
Baca Juga:Finis Lima Besar di Sprint, Fermin Aldeguer Siap Tampil Lebih Baik di MotoGP Hungaria7 Cara Mudah dan Ampuh Kencangkan Perut Pasca Melahirkan
Marco pun merebut pimpinan balapan di lap ke-11, kemudian melesat sendirian sampai finis 4,314 detik di depan para rivalnya.
Hal itu menjadi kemenangan beruntun ketujuh sejak awal Juni, setiap pekannya memperoleh total 37 poin dari sprint race serta balapan utama.
Hasil kontras dialami oleh Alex Marquez yang hanya finis ke-14 lantaran crash di awal laga. Situasi itu membuat Marc sekarang unggul 175 poin pada klasemen.
Secara matematis, dia dapat mengunci gelar di Misano bila saja meninggalkan Katalonia dengan jarak minimal 185 poin, kemudian memperlebar selisih menjadi 222 poin.
Tetapi rider berusia 32 tahun tersebut menegaskan lebih suka menunggu sampai seri Jepang atau Mandalika.
“Ya, tentu saja sekarang saya mulai memikirkan soal gelar juara.Setiap pekan jaraknya makin dekat, tapi kami tetap harus jaga fokus dan mentalitas yang sama,” kata Marc.
Menurut Marc memperoleh kesempatan pertama datang di Jepang atau Mandalika adalah hal yang krusial. Bila itu terjadi di Misano, maka Alex sang adik akan menjalani akhir pekan yang buruk di Katalonia.
Baca Juga:Kesulitan Dapat Menit Main, Dani Ceballos Berpeluang Angkat Kaki dari Real Madrid?Garuda Cari Sarang Baru, PSSI Incar Tiga Stadion Bergengsi
Walau demikian, Marc Marquez tak dapat menutup mata bahwa dominasinya sejauh ini berada di luar ekspektasi.
“Saya bisa mengontrol ritme, terutama setelah menenangkan diri usai kontak di tikungan awal. Fokus saya hanya menjaga suhu ban belakang, dan ketika sudah memimpin, saya bisa mengalir di lintasan dengan baik,” katanya.
Dengan tujuh kemenangan beruntun, Marquez kini sungguh berada di ambang gelar. Tinggal pertanyaannya saat ini adalah di mana ia akan menutup musim secara matematis. Di Jepang, Mandalika, atau justru lebih cepat dari prediksi.