Di sana, ia menjadi starter dalam pertandingan krusial melawan Sheriff Tiraspol di kualifikasi Liga Europa, menunjukkan presisi umpan yang mencapai 92%, menciptakan peluang serta menyumbang sapuan dan recoveries. Semangat kompetitifnya turut mendukung Utrecht melangkah ke putaran selanjutnya.
Kelebihannya di sektor sayap atau gelandang serang—dengan kecepatan, visi bermain, dan kemampuan mencetak serta menciptakan peluang—menjadikannya opsi menarik untuk lini depan Timnas Indonesia, termasuk untuk skuad U-23 maupun senior. Pelatih Patrick Kluivert dan jajaran staf punya visi serupa, menjadikan Miliano sebagai amunisi kreatif di lapangan.
Kini, Miliano menatap babak baru dalam hidupnya. Dengan proses naturalisasi yang sedang berlangsung, dan kesiapan bermain di bawah panji Garuda, ia siap menjawab tantangan besar.
Baca Juga:Pelajaran di San Siro, Allegri Butuh Waktu, Milan Tergusur Cremonese dalam Laga Pembuka Serie ADebut Spektakuler Rio Ngumoha, Remaja 16 Tahun Bawa Liverpool Menang Dramatis di Detik Akhir
Apakah secara resmi debut akan terjadi di laga Kualifikasi Piala Dunia? Mungkin saja. Yang pasti, ini bukan sekadar soal sepak bola—ini adalah kisah tentang identitas, pilihan hati, dan mimpi besar yang menyatu.