Walai sulit menerima keputusan itu, Berbatov memutuskam untuk pergi dengan kepala tegak. Ia merasa masih mempunyai harga diri dan bangga dengan pencapaiannya selama ini.p
Baginya, kontribusinya untuk Manchester United tidak bisa dipandang sebelah mata. Deretan gol, dua gelar liga, dan satu gelar top skor menjadi bukti nyata.
“Saya masih memiliki harga diri saya. Saya mencetak banyak gol, saya memenangkan liga dua kali, dan saya adalah pencetak gol terbanyak liga, jadi itu tidak buruk,” katanya.
Baca Juga:Target Tinggi Perbasi, Timnas Basket Indonesia Incar Medali SEA Games 2025 dan Tiket Kualifikasi OlimpiadeTes Kepribadian Unik: Hewan Pertama yang Kamu Lihat Tunjukkan Sifat Aslimu
“Saya tidak akan punya masalah bermain melawan United karena ini sudah terjadi dalam karier saya. Tapi tidak ada gunanya melihat ke belakang lagi,” imbuhnya.
Hubungan yang sudah hancur dengan Sir Alex Ferguson mencapai puncak ketika dia bertekad hengkang. Berbatov mengambil keputusan tegas saat meninggalkan pusat latihan klub.
Berbatov mengaku cuma memberikan salam perpisahan kepada orang-orang yang dianggap pantas mendapatkannya.
“Saya mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang yang pantas menerimanya. Saya tidak bisa mengucapkan selamat tinggal kepada Ferguson,” ucapnya.
Setelah meninggalkan Manchester United, Dimitar Berbatov menyambung kariernya bersama Fulham. Dia sempat bermain untuk AS Monaco, PAOK, dan Kerala Blasters sebelum memutuskan untuk pensiun pada 2018.