Hasil besar ini tentu bukan sekadar soal tiga poin. Al Nassr mengirim pesan jelas: mereka bukan lagi tim yang sekadar mengandalkan nama Ronaldo untuk menjual tiket dan kaos replika. Kini, mereka punya kedalaman skuad yang membuat klub-klub Asia lain harus berkeringat dingin.
Di Eropa, pembelian Coman mungkin jadi berita biasa. Tetapi di Saudi Pro League, transfer ini ibarat membawa Maserati ke jalanan desa. Perbedaan kelas begitu kentara. Dan jangan lupa, Felix yang sempat terbuang dari radar klub besar kini seakan menemukan surga baru.
Meski menang telak, jangan buru-buru menobatkan Al Nassr sebagai juara. Hari pertama liga masih panjang seperti padang pasir Arab. Faktanya, ada delapan tim lain yang juga meraih tiga poin. Al Nassr hanya unggul jumlah gol. Artinya, pesta besar ini baru permulaan, bukan kepastian.
Baca Juga:Elegan dan Abadi! Kristal Ronaldo Menyatukan Empat Dunia, MU, Madrid, Juve, dan PortugalKontrak Hampir Habis, Masa Depan Ronaldo di Al Nassr Kian Tanda Tanya Lantaran Mandul Trofi
Namun, mari jujur. Dengan skuad seperti sekarang, siapa yang bisa menghentikan mereka? Al Hilal mungkin masih punya napas untuk bersaing. Al Ittihad bisa coba-coba dengan modal bintang tua lain. Tapi sisanya? Kemungkinan hanya bisa berharap Al Nassr kelelahan karena terlalu sibuk berpesta gol.
Yang paling nikmat dari laga ini bukan sekadar kemenangan besar, melainkan narasi baru bagi Cristiano Ronaldo. Setiap tahun, wacana “Ronaldo habis” selalu muncul. Dan setiap kali itu pula, ia menjawab dengan gol. Bahkan jika hanya lewat titik putih, tetap saja papan skor mencatat namanya.
Usia memang tak bisa dibohongi. Tapi selama tubuhnya masih bisa melompat, menendang, dan berlari lebih cepat daripada bek lawan, maka kata “habis” sebaiknya disimpan dulu. Ronaldo tidak sedang menunggu pensiun di pantai Madeira, ia masih menari di lapangan hijau dengan jutaan mata menonton.
Laga pembuka Saudi Pro League 2025 jadi ajang peringatan: era baru sudah dimulai. Ronaldo masih ada, Felix bangkit, Coman tiba, Martinez menjaga lini belakang. Al Nassr bukan lagi sekadar klub Arab yang mengandalkan sensasi, tapi benar-benar sedang membangun dinasti sepak bola.
Dan jika ada yang masih meragukan? Silakan tonton ulang pertandingan melawan Al Taawoun. Hasilnya jelas, 5-0. Sebuah kemenangan yang bukan hanya soal angka, tapi juga deklarasi: sepak bola Asia kini punya raksasa baru, dan namanya Al Nassr.