Beberapa pengamat bahkan menyebut metode latihan yang diterapkan pelatih asal Portugal itu belum sepenuhnya diterima oleh skuad, sehingga membuat atmosfer ruang ganti semakin rapuh.
•Karisma di Balik Tekanan
Meski dibombardir kritik, Ruben Amorim masih dipercaya manajemen klub untuk memimpin tim. Salah satu alasannya adalah sikap tenang dan meyakinkan yang ia tampilkan dalam setiap kesempatan berbicara di depan publik.
Amorim dinilai mampu meredam tekanan dengan bahasa tubuh yang penuh percaya diri, meski di balik itu hasil di lapangan terus mengecewakan.
Baca Juga:Era Ruben Amorim Berpotensi Akhiri Golden Rule Manchester UnitedCara Nonton, Live Streaming dan Cara Nonton Manchester United vs Burnley: Malam Penentuan Amorim?
Hal inilah yang kemudian menjadi dasar pernyataan Jamie Carragher. Menurutnya, daya tarik personal Amorim membuat manajemen klub dan sebagian fans masih memberikan toleransi. Ia membandingkan dengan kasus beberapa manajer sebelumnya yang lebih cepat terdepak walau hasil tak jauh berbeda.
•Masa Depan yang Tidak Pasti
Walaupun saat ini Amorim masih aman di kursinya, masa depannya jelas dalam tanda tanya besar. Beberapa laporan menyebut jeda internasional mendatang bisa menjadi momen penentu nasib sang pelatih. Jika United gagal bangkit dalam laga-laga penting setelah jeda, bukan tidak mungkin Amorim akan menyusul jejak pendahulunya.
Sejumlah nama bahkan mulai dikaitkan dengan posisi pelatih United, mulai dari manajer yang sudah berpengalaman di Premier League hingga sosok muda yang dianggap potensial. Situasi ini semakin menambah panas spekulasi di sekitar Old Trafford.
•Antara Kritik dan Harapan
Bagi fans Manchester United, komentar Jamie Carragher mungkin terdengar sinis sekaligus menyakitkan. Namun, tak bisa dipungkiri ada benarnya. Klub sebesar United seharusnya menilai seorang pelatih dari prestasi dan kualitas permainan, bukan sekadar karisma atau penampilan luar.
Di sisi lain, ada pula yang berpendapat bahwa Amorim masih butuh waktu. Adaptasi di Premier League memang bukan hal mudah, terlebih dengan tekanan yang selalu menghantui manajer Manchester United. Jika diberi kesempatan lebih lama, tidak menutup kemungkinan Amorim bisa membalikkan keadaan.
Kesimpulan
Manchester United kini berada dalam persimpangan besar. Karisma Ruben Amorim memang mampu sedikit meredam gejolak, namun hasil di lapangan tetap menjadi tolok ukur utama. Kritik Jamie Carragher seolah menjadi pengingat bahwa dalam sepak bola modern, daya tarik personal bukanlah jaminan kesuksesan.