Malang di Sidoarjo: Meski Tersingkir, Tiga Pemain Muda Garuda Muda Layak Diganjar Apresiasi

Sepakbola Indonesia
Striker Persita Tangerang, Hokky Caraka, kembali tampil sebagai starter dan menunjukkan keberaniannya. Foto: Ig hokkycaraka_/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Sabtu malam, 9 September 2025, Stadion Gelora Delta menjadi saksi bisu kepergian Timnas Indonesia U-23 dari upaya lolos ke Piala Asia U-23 2026.

Kekalahan tipis 0-1 dari Korea Selatan menghentikan langkah Garuda Muda di babak kualifikasi. Meski begitu, tiga pemain Indonesia patut diberi tepuk tangan bukan karena hasil akhir, melainkan kemauan dan performa mereka yang menonjol di lapangan.

Kekalahan Tipis yang Mengganjal Asa

Indonesia sebenarnya membuka pertandingan dengan semangat tinggi. Namun, serangan Korea Selatan dimulai tajam, gol cepat dari Hwang Doyun di menit ke-6 membuyarkan harapan tuan rumah sejak dini.

Baca Juga:Ancaman Serius! 3 Mesin Gol Korea Selatan U-23: Sang Pencetak Hattrick Wajib Dilumpuhkan!Cadangan Tanpa Suara: Mengapa Beberapa Pemain U-23 Indonesia Tak Pernah Diturunkan Vanenburg?

Sampai peluit akhir berbunyi, Indonesia gagal membalas meski tampil agresif dan berupaya memaksimalkan peluang.

Hasil ini mengantarkan Garuda Muda ke posisi runner-up Grup J dengan perolehan empat poin dari rangkaian satu menang, satu imbang, dan satu kalah.

Sayangnya, poin tersebut belum cukup jalur runner-up terbaik sudah terkunci oleh negara lain yang mengantongi enam poin.

Sorotan Spesial, Performa Individu yang Menyala

1. Hokky Caraka (Napasnya Tak Pernah Padam)

Striker Persita Tangerang, Hokky Caraka, kembali tampil sebagai starter dan menunjukkan keberaniannya. Selalu agresif, menaikkan intensitas serangan, dan tak segan membantu pertahanan, meski belum berbuah gol “Tinggal golnya saja,” dengan sarkastik optimistis.

Kiprahnya menunjukkan bahwa ia bukan sekadar pengisi tempat, tapi pemain yang bisa diandalkan dalam perlawanan.

2. Cahya Supriadi (Benteng Kokoh yang Tangguh)

Meski kalah, perhatian justru tertuju pada penampilan gemilang sang kiper, Cahya Supriadi. Dengan delapan hingga sembilan penyelamatan krusial, ia mencegah skor jadi semakin jauh.

Satu gol yang bersarang bukan cerminan lemahnya, justru karena aksinya membuat gawang tetap terjaga rapat hingga akhir. Beberapa media menyebutnya sebagai “Man of the Match” meski tim kalah.

3. Arkhan Fikri (Mesin Umpan dan Ancaman di Tengah)

Baca Juga:Tiga Pilar Tangguh Garuda! Ricky Kambuaya, Miliano Jonathans, dan Kevin Diks Bersinar Saat Lawan LebanonJay Idzes Soroti Dua Uji Coba Sebagai Landasan Kuat Menuju Ronde Penting Kualifikasi Piala Dunia

Gelandang Arema FC, Arkhan Fikri, menjadi poros permainan lini tengah. Umpannya presisi, pergerakannya luwes, dan tekanan ofensifnya menggangu pertahanan lawan seraian corner kick lahir dari kreativitasnya.

Bermain penuh selama 90 menit, dia membuktikan stamina dan kualitas teknikalnya cukup matang untuk level ini.

0 Komentar