•Evaluasi Keseluruhan Tim
Pelatih Gerald Vanenburg menyoroti kelemahan fisik sebagai kendala utama, terutama setelah menit ke-60 pra-musim berlaga yang minim tampaknya menjadi akar persoalan kebugaran. Strategi ofensif memang digencarkan, tapi penyelesaian akhir yang kurang efektif serta penekanan Korea yang tinggi membuat peluang Indonesia sulit dikonversi menjadi gol.
Secara catatan, hasil ini tidak hanya memupus ambisi tampil di putaran final untuk pertama sejak performa impresif edisi 2024, tetapi juga menjadi evaluasi tajam soal regenerasi dan intensitas kompetisi domestik.
•Gambaran ke Depan
Meskipun gagal lolos, catatan individual seperti Caraka, Cahya, dan Arkhan memberi harapan. Mereka menunjukkan pintu terbuka bagi generasi muda untuk belajar dari kekalahan, bukan sekadar menerima dan menghadapi tantangan lebih besar di masa mendatang.
