FIFA-AFC Pilih Kasih? Indonesia Sulit Tembus Piala Dunia Karena Politik

Timnas Indonesia
Pelupessy menyampaikan bahwa dari kedua laga perdana itu, jelas terlihat bahwa Miliano dan Mauro berusaha cepat menyesuaikan diri dengan pola permainan tim. Foto: Ig joeypelupessy/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Bulan Oktober 2025 akan menjadi salah satu waktu yang krusial bagi sepak bola di Indonesia. Tim nasional Garuda memiliki kesempatan untuk menciptakan sejarah dengan memperoleh tiket otomatis ke Piala Dunia 2026.

Namun, untuk itu, syarat yang harus dipenuhi sangat berat: tim yang dilatih oleh Patrick Kluivert harus menjadi juara di Grup B Putaran 4 Kualifikasi, di mana mereka akan menghadapi tim-tim besar dari Asia seperti Arab Saudi dan Irak.

Namun, kesempatan Indonesia diragukan sejak awal karena adanya keputusan kontroversial dari AFC dan FIFA.

Baca Juga:Laga Uji Coba Internasional! Siaran Langsung Timnas U17 vs Makedonia Utara 2025Jadwal Timnas U17 Indonesia vs Macedonia Utara Laga Uji Coba 2025, Live Siaran TV dan Streaming

Arab Saudi ditunjuk sebagai tuan rumah untuk menyelenggarakan tiga pertandingan fase grup dengan format round robin tanpa adanya sistem kandang-tandang.

Bagi publik di Indonesia, keputusan tersebut menimbulkan kecurigaan: apakah Garuda harus berjuang melawan bukan hanya kekuatan lawan di lapangan, tetapi juga kekuatan politik yang melingkupi sepak bola global?

Sejak berita tentang penunjukan Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah babak kualifikasi beredar, media sosial di Indonesia menjadi gaduh.

Banyak orang menilai keputusan tersebut sebagai bentuk keberpihakan. Negara-negara lain, seperti Oman, Irak, dan Uni Emirat Arab juga banyak yang mengungkapkan ketidakpuasan.

Mereka berpendapat seharusnya turnamen penting seperti ini dilaksanakan di lokasi yang netral untuk menjaga keadilan.

PSSI yang dipimpin oleh Erick Thohir mencoba bersikap diplomatis dengan menghormati keputusan AFC.

Namun, suara yang berbeda muncul dari Exco PSSI, Arya Sinulingga. Dalam wawancaranya dengan CNN Indonesia, Arya menegaskan bahwa PSSI menginginkan “perangkat pertandingan yang seadil mungkin” karena status tuan rumah memberikan keuntungan jelas bagi Arab Saudi.

Baca Juga:Jadwal Timnas Indonesia Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup BIndonesia U-23 Gagal ke Putaran Final: Pelajaran dari Piala Asia U-23 2024

“FIFA dan AFC hanya menjawab bahwa Arab Saudi dan Qatar memiliki infrastruktur yang lebih baik dibandingkan negara lain,” tutur Arya, menyindir alasan klasik yang sering dikeluarkan oleh badan sepak bola internasional.

Isu ini bukan hal yang baru. FIFA dan AFC sering kali dituduh memiliki hubungan yang dekat dengan negara-negara di Teluk, khususnya dengan Arab Saudi dan Qatar.

BBC dan media Eropa lain melaporkan bahwa uang dan investasi besar dari kawasan tersebut seringkali berpengaruh dalam pengambilan keputusan.

0 Komentar