Garuda Muda masih punya waktu. Piala Dunia U-17 bukan besok pagi. Jalan masih panjang, dan kekalahan seperti ini bisa jadi bahan bakar untuk membakar semangat. Ya, memang menyakitkan melihat lawan yang sekelas Makedonia Utara bisa membuat Indonesia terjegal, tapi justru di situlah tantangannya. Kalau kita hanya bisa menang melawan tim kecil, bagaimana mungkin bermimpi bersaing dengan raksasa dunia?
Kita harus berani mengakui kelemahan, sekaligus berani percaya bahwa kelemahan itu bisa diperbaiki. Nazriel, Lucas, Putu, dan kawan-kawan bukan pemain jadi; mereka sedang ditempa. Dan setiap tempaan selalu datang dengan rasa perih. Biar saja hari ini mereka jatuh, asal besok mereka bangkit dengan kepala tegak.
Indonesia kalah 0-1 dari Makedonia Utara. Catatan yang terlihat sepele di kertas, tapi bisa jadi titik balik di lapangan. Kalau Garuda Muda bisa belajar dari kesalahan, menajamkan naluri menyerang, dan menjaga konsentrasi hingga peluit akhir, maka luka hari ini akan berubah jadi pelajaran berharga. Dan siapa tahu, kelak ketika Piala Dunia U-17 dimulai, kita bisa menoleh ke belakang dan berkata: “Kekalahan itu yang membuat kita lebih kuat.”