Kerugian Mega di Old Trafford: Bagaimana Kesalahan Transfer Pasca-Ferguson Menghambat Kebangkitan Manchester U

Sepakbola Dunia
Sejumlah pembelian yang dianggap gagal tidak saja menguras dana besar tetapi juga berdampak buruk terhadap performa, moral tim, serta kepercayaan suporter. Foto: Ig manchesterunited/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Manchester United, klub yang dulu identik dengan keagungan di Liga Inggris, penguasa liga dengan 13 gelar Premier League di bawah kepelatihan Sir Alex Ferguson kini masih mencari jalan kembali ke puncak.

Sejak Ferguson pensiun pada tahun 2013, United gagal mempertahankan dominasi yang pernah mereka rakit selama puluhan tahun.

Salah satu akar masalah paling nyata muncul dalam kebijakan transfer, sejumlah pembelian yang dianggap gagal tidak saja menguras dana besar tetapi juga berdampak buruk terhadap performa, moral tim, serta kepercayaan suporter.

Baca Juga:Apa Itu Prompt & Kenapa Penting untuk Foto Polaroid/Miniatur AIPeluang Beasiswa S1 2026–2027: Jalan Terbuka untuk Raih Pendidikan Tinggi Berkualitas

Berikut ulasan 10 transfer paling merugikan Manchester United pasca era Ferguson, mengapa mereka dianggap kesalahan, serta efek jangka panjangnya.

10 Transfer Paling Merugikan Manchester United Era Ferguso

1. Antony (Kerugian Terbesar di Sayap Kanan)

Diboyong dari klub Brasil dengan biaya mencapai 85 juta paun, ekspektasi terhadap Antony sangat tinggi. Namun, dalam 95 pertandingan untuk klub besar sekelas Manchester United, jumlah golnya hanya 12 gol. Untuk pemain sayap dengan banderol besar, statistik ini jauh dari kata memuaskan.

Panggung kompetisi Liga Inggris, tekanan publik dan media, serta tuntutan instan menjadi faktor yang membuat adaptasi menjadi sulit. Antony akhirnya dijual ke Real Betis pada musim panas 2025 dengan kerugian finansial yang disebut mencapai sekitar 65 juta paun.

2. Donny van de Beek (Talenta dari Ajax yang Tersisih)

Van de Beek diharapkan menjadi pemain lini tengah ideal yang mampu mengisi ruang setelah kepergian pemain besar. Dibeli dari Ajax seharga 35 juta paun, namun dalam empat musim ke depan, menit bermainnya sangat minim.

Cedera berkala dan rotasi tak konsisten menjadikannya sering berada di bangku cadangan. Kontrasnya, nilai penjualan kembali ke klub lain diharga hanya sekitar 400 ribu paun, mencerminkan jangka waktu pemborosan.

3. Memphis Depay (Ambisi Besar, Ekspektasi Patah)

Diboyong dari PSV Eindhoven sekitar 31 juta paun, Depay datang dengan catatan sebagai top skor di Liga Belanda. Tetapi adaptasinya dengan cepat menemui batu karang.

Baca Juga:Kluivert Siapkan Formasi 4 Bek Flat, Ridho & Hubner Direncanakan Istirahat di Putaran Keempat Kualifikasi PialWilliams Lugo Jadi Puzzle Terakhir! Persik Kediri Kian Berbahaya di BRI Super League 2025/2026

Di Premier League, kualitas berbeda, serta tekanan yang jauh lebih besar, membuat performanya jauh dari perhitungan. Setelah waktu singkat, ia pergi kembali ke Eropa kontinen, ke Lyon, di mana ia mulai menemukan kembali jam terbangnya.

0 Komentar