Warga RW 08 Merbabu Asih, Kota Cirebon, kompak mengisi waktu luangnya dengan membatik yang memanfaatkan bahan-bahan ramah lingkungan. Batik yang bernama Batik Proklim ini bahkan telah eksis di berbagai daerah lainnya karena keunikannya tersendiri.
Sebuah batik lahir dari salah satu daerah di Kota Cirebon, yakni RW 08 Merbabu Asih, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, yang menjadi kegiatan baru dan kreatif untuk para ibu-ibu. Dengan motif yang bertema Proklim, menggambarkan kehidupan sehari-hari warganya yang cinta dan peduli terhadap lingkungan.
Motif-motif seperti tumbuhan, tempat sampah hingga kegiatan sehari-hari seperti menyiram bunga, menanam pohon dan menyapu halaman menjadi pancaran bentuk kreativitas ibu-ibu yang sudah dimulai sejak tahun 2023. Meski awalnya hanya dijadikan pengisi waktu luang saja, namun kini telah berkembang menjadi kegiatan yang menghasilkan dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan.
Baca Juga:Wakil Ketua DPRD HSG Cek Pencemaran Air Sumur Warga Akibat TPA Kopi Luhur – VideoMundupesisir Tawarkan Sektor Pariwisatanya Ke Kota Cirebon – Video
Batik Proklim ini tidak hanya eksis di kalangan RW 08 saja, melainkan telah dikenal secara luas, terbukti dalam kehadirannya untuk mewakili Kota Cirebon di pameran tingkat Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu, wajar jika karya ini banyak diminati oleh berbagai kalangan seperti dari SKPD, perbankan hingga pribadi yang telah menyentuh masyarakat kota lainnya.
Ketua RW 08 Merbabu Asih, Agus Supriono, mengatakan bahwa pesan yang coba disampaikan dari terciptanya Batik Proklim ini adalah untuk mengingatkan masyarakat agar mencintai lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dari sisi kreatif.
Ia juga mengharapkan Pemerintah dapat lebih mendukung hasil karya Batik Proklim sehingga dapat dikenal lebih luas lagi bahkan menjadi ikon baru bagi Kota Cirebon.