•Tantangan & Batasan Teknologi
Beberapa hambatan umum yang sering ditemui pengguna.
Distorsi fitur wajah : AI terkadang menghasilkan wajah yang sedikit ‘keliru’ mata sedikit miring, dagu terlalu tajam, atau proporsi kepala tidak proporsional.
Warna dan pencahayaan tidak menyatu : Perbedaan tone antara anggota keluarga dapat tampak seperti dikombinasikan dari gambar berbeda.
Ekspresi tidak konsisten : Wajah mungkin tampak kaku atau tidak selaras antara satu orang dengan yang lain.
Baca Juga:Panduan Lengkap Pemula!! Mengubah Foto Biasa Jadi Estetik dengan Gemini AI di HPKetika Imajinasi dan AI Bersua, Fotomu Bisa “Bareng Artis” di Jalanan
Latar dan detail objek sulit sinkron : Objek di latar belakang atau detail kecil seperti jari tangan atau bayangan sering menjadi titik lemah AI.
Karenanya, meskipun teknologi terus berkembang, mampu menghasilkan visual yang sepenuhnya realistis dan emosional masih dalam tahap penyempurnaan.
~Etika & Pedoman Penggunaan yang Bijak
Karena menyentuh memori pribadi dan kenangan yang sensitif, pengguna AI dalam konteks ini perlu menjalankan kebijaksanaan dan etika.
•Pastikan izin keluarga
Bila foto melibatkan anggota keluarga lain, terutama dalam konteks publik, mendapatkan izin mereka adalah langkah penting agar tidak menyinggung perasaan.
•Gunakan untuk keperluan pribadi
Hasil semacam ini paling baik digunakan untuk menyimpan kenangan pribadi, bukan untuk dijual, kampanye politik, atau dipublikasikan tanpa konteks.
•Jujur terhadap penonton
Bila membagikan di media sosial, sebaiknya dituliskan bahwa foto itu adalah kreasi AI agar tidak membingungkan atau memunculkan persepsi hoaks.
•Hindari penggunaan wajah orang publik tanpa izin
Fitur ini sebaiknya tidak diaplikasikan pada figur publik yang tidak memberikan izin, karena dapat melanggar privasi dan hak citra.
Baca Juga:Mendekatkan Digital dan Realitas! Menghadirkan Wajah Edit AI yang Mirip Asli dan NaturalCara Cipta Foto AI Berbaju Adat: Merangkai Identitas Budaya di Era Digital
Teknologi Gemini AI menawarkan jembatan visual antara masa kini dan masa lalu, memungkinkan kita “bertemu kembali” dalam bentuk foto bersama mereka yang telah tiada. Namun seperti alat kuat lainnya, ia harus digunakan dengan rasa hormat, tanggung jawab, dan niat baik.