Stasiun Cirebon Kejaksan yang namanya sempat berubah karena adanya kerja sama dengan BT Batik Trusmi kini telah menemui titik terang. Polemik ini diakui terjadi karena ada kesalahpahaman terkait penamaan.
Polemik penamaan Stasiun Cirebon Kejaksan yang berubah menjadi Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi menuai banyak komentar dari berbagai kalangan. Banyak pihak yang keberatan bahwa nama Kejaksan tidak ikut tercantum dalam rencana penamaan baru stasiun tersebut.
Menghadapi polemik ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon pada Selasa, 30 September 2025 akhirnya mengundang berbagai pihak yang merasa keberatan seperti Gerakan Rakyat Cirebon hingga Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Cirebon, sekaligus untuk mendengar penjelasan langsung dari PT KAI DAOP 3 Kota Cirebon.
Baca Juga:Jalan Lingkungan Di Mundu Pesisir Dipasangi Paving Blok – VideoPengelolaan Sampah Di Desa Japura Kidul Dianggap Buruk – Video
Dalam pertemuan tersebut masyarakat tidak mempermasalahkan bentuk kerja sama antara PT KAI dengan BT Batik Trusmi, namun lebih memberatkan nama Kejaksan yang tidak tercantum dalam penamaan baru tersebut. Sedangkan menurut PT KAI, pihaknya tidak mencantumkan nama Kejaksan karena berdasarkan dokumen yang dimiliki, tercatat bahwa nama stasiun yang tertera adalah Stasiun Cirebon, sehingga ketika setelah adanya kerja sama ini, perubahan nama hanya menjadi Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi saja.
Masyarakat juga mengharapkan Pemerintah Kota Cirebon untuk mengusulkan secara resmi kepada PT KAI terkait penamaan stasiun menjadi Stasiun Kereta Api Cirebon Kejaksan, sekaligus untuk menghormati sejarah Cirebon.