RADARCIREBON.TV- Pelatih Timnas Oman, Carlos Queiroz, lagi-lagi bikin pernyataan tajam. Kali ini, dia heran banget sama keputusan AFC yang ngasih status tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ke Qatar dan Arab Saudi. Menurutnya, keputusan itu jelas bikin dua tim tersebut diuntungkan banget.
Oman sendiri tergabung di Grup A bareng Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA). Buat Queiroz, ini jadi tantangan besar karena timnya berusaha buat lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Padahal, pelatih asal Portugal ini punya CV keren — dia pernah jadi asisten Sir Alex Ferguson di Manchester United dan sukses bawa beberapa negara ke Piala Dunia, kayak Afrika Selatan, Portugal, dan Iran (dua kali).
Baca Juga:Kualifikasi Babak 4 Pildun: Jadikan Qatar dan Arab Saudi Tuan Rumah Rugikan IndonesiaJepang Keluar Sebagai Juara Piala Asia U-23 Qatar Usai Kalahkan Uzbekistan
Tapi kali ini, dia merasa misinya hampir mustahil. Soalnya, status tuan rumah bikin Qatar dan Arab Saudi punya keuntungan besar.
Mereka bahkan nggak bakal saling ketemu karena sama-sama jadi host di grup berbeda — keputusan yang menurut Queiroz, nggak masuk akal.
“(Lolos ke Piala Dunia) akan menjadi keajaiban dalam situasi rumit ini,” kata Queiroz ke The Guardian, Selasa (7/10).
“Memangnya tak ada stadion di Jepang atau Kuwait yang bisa menjadi tempat bermain? Mungkin orang-orang yang mengatur ini memiliki visi sepak bola yang berbeda.”
Pelatih yang baru gabung Oman sejak Juli itu juga nyindir keras keputusan AFC yang dianggap berat sebelah.
“Saya tahu situasinya ketika saya menerima pekerjaan ini. Kami bisa bilang apa? Kami harus bermain di kandang salah satu tim yang berkompetisi. Mereka menempatkan Arab di Arab dan Qatar di Qatar. Jika mereka tidak melihat ada yang salah dengan ini, lalu siapa pemain dan pelatih yang akan berkomentar?”
Selain soal tempat, Queiroz juga kesal karena jadwal pertandingannya dirasa nggak adil. Oman harus lawan Qatar pada Rabu (8/10) malam, lalu cuma punya waktu tiga hari sebelum ketemu UEA. Sementara itu, Qatar punya waktu enam hari istirahat antara dua pertandingan.