Wajah Kita di Tubuh Idola: Tren Edit Foto Tubuh Selebriti Jadi Identitas Baru di Media Sosial

Gemini AI
Kini, muncul fenomena baru, menggabungkan wajah seseorang  “kita” ke dalam tubuh idol atau selebriti populer. Foto: Gemini AI/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Dalam era media sosial yang semakin visual, tren edit foto bukan hanya soal memperhalus kulit, mengubah raut wajah, atau menambahkan efek estetis.

Kini, muncul fenomena baru, menggabungkan wajah seseorang “kita” ke dalam tubuh idol atau selebriti populer. Tren ini, yang bisa disebut “face swap idol body edit”, menyebar dengan cepat melalui platform seperti TikTok, Instagram, dan komunitas editing foto digital.

Seorang pengguna TikTok, yang identitasnya disamarkan dalam laporan ini sebagai “Rina”, mengunggah video timelapse memperlihatkan proses mengedit wajahnya ke dalam tubuh seorang idol K-pop. Video berdurasi 30 detik itu mendapat lebih dari satu juta views dan ratusan komentar. Sebagian pujian menyebut “menakjubkan” hasil editannya, namun banyak pula kritik tentang isu etika, identitas, dan dampak psikologis.

Baca Juga:Nggak Punya Waktu Liburan? Warganet Ramai Edit Foto Naik Kuda Pakai Gemini AITakut Warnain Rambut Karena Masih Sekolah? Kini Bisa Edit dengan Gemini AI!

Menurut pengamat media digital, fenomena ini tumbuh dari gabungan nostalgia fandom, keinginan identifikasi diri, dan budaya konten eksperimental di era AI. “Orang tidak sekadar ingin selfie atau foto bersama idol, tapi ingin ‘menjadi’ idol itu lewat visual,” ujar Dr. Lintang Putri, peneliti media visual dari Universitas Multimedia Nusantara.

Akar Tren: Fan Culture dan Teknologi AI

Tren ini bukan sekadar efek khusus (filter biasa), melainkan hasil perpaduan teknik manipulasi citra, face swap, dan kecerdasan buatan (AI). Beberapa aplikasi mengizinkan pengguna untuk mengekspor hasil edit dalam resolusi tinggi, semakin halus dan meyakinkan.

Bagi para penggemar (fans), kegiatan ini terasa seperti bentuk tribute atau fan art. “Kalau dulu kita hanya bikin edit rambut atau makeup idol, sekarang lebih ekstrem: kita ‘nempel’ wajah ke tubuh idol,” kata Efa, seorang kreator konten dari Bandung. Namun, ia mengakui: “Kadang aku tidak sadar kalau batas antara kreatif dan berlebihan jadi tipis.”

Dari perspektif fandom, wajah yang disematkan pada tubuh idol bisa memberi sensasi kedekatan, semacam “apa jadinya kalau aku yang berdiri di panggung itu?”. Namun, dalam konteks etika digital, muncul pertanyaan: apakah identitas kita tercampur dengan representasi seseorang yang sangat berbeda dari kenyataan?

0 Komentar