Ancaman pemindahan ini langsung mendapat respons keras dari Wali Kota Boston, Michelle Wu. Wu membantah klaim bahwa keputusan dapat diubah secara sepihak, menegaskan bahwa sebagian besar pengaturan penyelenggaraan telah diikat melalui kontrak yang kuat.
Ia berpendapat bahwa tidak ada satu orang pun, bahkan di Gedung Putih, yang bisa membatalkan perjanjian tersebut. Wu juga melihat ancaman semacam itu sebagai bentuk tekanan terhadap pihak-pihak yang menolak tunduk pada agenda politik tertentu.
Terlepas dari perdebatan kontrak dan politik, keputusan FIFA telah menguatkan potensi ketidakpastian logistik. Mengingat dari total 104 pertandingan Piala Dunia 2026, sebanyak 78 dijadwalkan berlangsung di Amerika Serikat, potensi pemindahan satu atau beberapa kota dapat menyebabkan kekacauan besar dalam jadwal, pengaturan akomodasi, dan infrastruktur.
Baca Juga:Disway Awards 2025: Momentum Apresiasi Integritas dan Kredibilitas Serta Reputasi Brand NasionalPSSI dan Tim Kepelatihan Timnas Indonesia Sepakati Pemutusan Kontrak Lebih Awal Setelah Sembilan Bulan
Dengan jadwal pengundian fase grup yang semakin dekat, yaitu pada 5 Desember mendatang, seluruh dunia menantikan kejelasan: apakah ancaman Presiden Trump akan menjadi kenyataan, ataukah ke-16 kota tuan rumah, termasuk Boston, akan tetap aman dalam daftar penyelenggara hingga hari H.
