Apa Tugas STY Jika Kembali?
Bukan hanya peran sebagai pelatih utama yang ramai diperbincangkan. Ada pula skenario di mana Shin bisa berkontribusi sebagai “think tank” atau mentor taktik, terutama bagi staf lokal dan generasi muda pelatih Indonesia. Beberapa pengamat menyarankan agar ia mendampingi Nova Arianto dalam Timnas U-17 untuk Piala Dunia U-17 mendatang, membawa pengalaman jangka panjangnya namun tidak mengambil alih kendali penuh.
Keterlibatan semacam itu dianggap bisa menjadi jembatan antara era Shin dan generasi baru pelatih lokal, sekaligus “meredam” resistensi yang mungkin muncul jika dia langsung menjadi pelatih utama kembali.
•Kesulitan & Hambatan yang Nyata
Meskipun nama STY kuat dan kedekatannya dengan publik terlihat, bukan berarti jalannya mulus. Beberapa hambatan nyata menanti.
1. Penolakan tegas dari dirinya sendiri
Baca Juga:Andre Rosiade Bongkar Sebab shin Tae Yong Dipecat dari Timnas IndonesiaShin Tae-yong Bongkar Fakta di Balik Isu Kasar ke Pemain Ulsan!
Pernyataan Shin yang menolak rumor comeback secara penuh menunjukkan bahwa ia enggan terburu-buru ke Indonesia tanpa desain kerja yang jelas.
2. Tantangan internal PSSI & struktural
Gaji, struktur tim kepelatihan, kekuasaan otoritas pelatih, serta tekanan politik bisa menjadi batu sandungan. Bahkan mantan Ketum PSSI “Iwan Bule” pernah mengungkap nominal gaji Shin jika kembali, menandakan bahwa aspek keuangan juga bukan hal sepele.
3. Ekspektasi tinggi & beban masa lalu
Era kepelatihan Shin dulu disertai kritik: takluk di turnamen regional, tak diraih gelar, kendala komunikasi, dan kesulitan adaptasi. Semua itu kini menjadi bayang-bayang yang bisa membebani kembalinya.
4. Kebutuhan pelatih baru vs “pulang kampung” sentimental
PSSI mungkin ingin wajah pelatih yang segar, berjiwa internasional, dan punya daya komunikatif tinggi dengan pemain naturalisasi, sesuatu yang menjadi alasan Kluivert sebelumnya dipilih.
•Sejarah & Warisan STY di Timnas Indonesia
Memahami kembali sejarah Shin di Indonesia penting. Sejak 2020, Shin Tae-yong membawa perubahan besar pada timnas.
Ia mempercayakan pemain muda lokal, mengembangkan talenta seperti Pratama Arhan, Witan Sulaeman, Asnawi, dan lainnya.
Di bawah asuhannya, Indonesia mencatat kemenangan langka atas Arab Saudi dan meraih prestasi lebih jauh di kompetisi Asia.