Nasib Angkot Di Tengah Transportasi Online – Video

Nasib Angkot Di Tengah Transportasi Online
0 Komentar

Angkutan Kota masih menjadi pilihan masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Namun, penurunan jumlah penumpang akibat persaingan dengan Transportasi Online membuat penghasilan pengemudi turun hingga 50 persen.

Di tengah maraknya Transportasi Online dan layanan BRT, Angkutan Kota (Angkot) di Cirebon masih bertahan melayani mobilitas warga. Sekretaris Organda Kota Cirebon, Jamaludin menyebut, Angkot masih dibutuhkan masyarakat yang belum memiliki kendaraan pribadi.

Persaingan antar moda transportasi menjadi faktor utama penurunan jumlah penumpang. Terlebih dengan hadirnya transportasi yang berbasis digital dan memudahkan seperti Ojek Online.

Baca Juga:Perbaikan Dua Ruas Jalan Direalisasi Melalui Anggaran IJD – VideoWarga Karang Tawang Tolak Pembangunan Kandang Ayam – Video

Dari sekitar tiga ribu armada pada tahun dua ribu, kini hanya tersisa sekitar seribu lima ratus unit yang masih beroperasi. Sebagian kendaraan sudah tidak layak jalan, dan banyak yang dialihfungsikan menjadi angkutan barang atau dijual sebagai besi tua.

Untuk tarif sendiri, saat ini masih bertahan di kisaran enam ribu Rupiah. Angka ini berlaku untuk seluruh trayek mulai dari D1 hingga D8, dan rute Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi atau AKDP.

Organda mengakui penyesuaian tarif selalu dikaitkan dengan kenaikan harga BBM dan biaya suku cadang yang terus meningkat. Namun selama ini para pengemudi tetap bertahan meski keadaan makin sulit.

Jamaludin berharap ada pembinaan maupun bantuan langsung dari pemerintah, agar Angkutan Kota tetap mampu melayani masyarakat dan tidak sepenuhnya terpinggirkan oleh teknologi transportasi modern.

0 Komentar