Program Keluarga Berencana atau KB di Kota Cirebon kini tidak lagi berfokus pada pengendalian jumlah penduduk, melainkan peningkatan kualitas keluarga. Berdasarkan data, angka kelahiran di Kota Cirebon telah berada di bawah standar nasional dengan Total Fertility Rate (TFR) mencapai 1,9, lebih rendah dari standar ideal 2,1.
Program Keluarga Berencana (KB) di Kota Cirebon kini telah berjalan di jalurnya. Pemerintah Kota melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana atau DP3AP2KB menegaskan, fokus program kini diarahkan pada peningkatan kualitas keluarga dan edukasi generasi muda, bukan lagi pada pengendalian penduduk.
Indikator keberhasilan Program KB bisa terlihat dari angka Total Fertility Rate (TFR), yaitu rata-rata jumlah anak yang dimiliki perempuan selama masa reproduksinya. Standar ideal TFR berada di angka 2,1, namun Kota Cirebon kini telah mencapai 1,9, di bawah rata-rata Jawa Barat.
Baca Juga:Plafon SDN 1 Curug Wetan Ambruk Dan Rusak – VideoLimbah SPPG Adidarma Dikeluhkan Warga – Video
Pemkot juga merekomendasikan untuk menggunakan Metode KB Jangka Panjang atau MKJP agar lebih memudahkan. Bukan hanya perempuan, Program KB juga terus mendorong keterlibatan laki-laki. Tidak hanya melalui vasektomi, tetapi juga lewat dukungan terhadap pasangan dalam penggunaan alat kontrasepsi.
Dengan pencapaian ini, Pemkot berupaya menjaga agar angka tersebut tidak terus menurun. Melalui program edukasi dan pembinaan kepada masyarakat yang sudah siap untuk menikah, mereka diajak untuk memahami pentingnya perencanaan keluarga yang sehat dan seimbang.