Performa epiknya dimulai sejak kemenangan tandang melawan Brighton, di mana ia membuka keran golnya kembali. Setelah itu, Haaland terus secara konsisten menorehkan namanya di papan skor, termasuk saat memborong dua gol dalam derby Manchester kontra Manchester United serta menambah penderitaan Arsenal dengan penyelesaian klinis yang khasnya.
Ancaman Bagi Lawan, Keajaiban untuk Manchester City
Kehebatan Haaland bukan hanya soal jumlah gol, tapi juga efisiensinya dalam memanfaatkan peluang. Hampir setiap tembakan tepat sasarannya membuahkan gol. Kombinasi kekuatan fisik, kecepatan, dan pengintaian yang tajam membuatnya hampir tidak mungkin dihentikan oleh garis pertahanan mana pun di Eropa.
Manchester City pun diuntungkan dengan konsistensi tersebut. Meski sempat kehilangan beberapa pemain kunci karena cedera, kehadiran Haaland menjadi jaminan kemenangan. Ia tidak hanya menjadi pencetak gol utama, tetapi juga magnet yang menarik perhatian lawan, membuka ruang bagi pemain seperti Phil Foden, Savinho, dan Bernardo Silva untuk berkreasi.
Baca Juga:Joao Pedro Dibandingkan dengan Erling Haaland, Enzo Maresca Angkat BicaraMan City Comeback Atasi Swansea, Siap Tantang Brentford di Perempat Final Piala Liga
Dengan usia baru 25 tahun dan grafik performa yang terus menanjak, banyak pengamat yakin bahwa Haaland bisa melampaui rekor gol Ronaldo dan para legenda lainnya. Jika ia menjaga performa seperti ini, bukan mustahil sang “robot Norwegia” akan menulis ulang sejarah sebagai penyerang paling produktif di era sepak bola modern.