Paris Tanpa Paspor: Tren Foto di Depan Menara Eiffel Pakai Gemini AI Jadi Simbol Gaya Hidup Digital 2025

Gemini AI
Cukup bermodalkan satu foto dan aplikasi Gemini AI, siapa pun kini bisa tampil seolah sedang berpose di jantung kota Paris, dengan latar menara besi yang megah dan langit senja yang memukau. Foto: Gemini AI/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

Fenomena ini disebut sebagai bagian dari digital escapism, pelarian virtual yang memungkinkan orang merasakan sensasi “liburan” tanpa harus meninggalkan rumah.

“Banyak orang ingin merasakan momen Parisian dream tanpa harus menghabiskan biaya puluhan juta. AI memberikan pengalaman visual yang mendekati kenyataan,” kata Dr. Irma Rahman, pakar budaya digital dari Universitas Indonesia.

Selain itu, banyak pengguna mengaku mereka menikmati sensasi “berimajinasi di dunia lain”. AI memberi kebebasan untuk tampil di berbagai suasana, entah di depan Menara Eiffel, di kafe Montmartre, atau di tepi Sungai Seine dengan nuansa film klasik.

Gemini AI: Menyulap Selfie Jadi Karya Sinematik

Baca Juga:Bisa Nongkrong Sampai Subuh: Gemini AI Buktikan Anak Strict Parents Juga Punya Kebebasan DigitalTiduran Tenang di Atas Laut Tanpa Tenggelam, Padahal Hanya Hasil Keajaiban Gemini AI

Dibanding generator lain seperti Midjourney atau DALL·E, Gemini AI dikenal memiliki kemampuan photorealism yang lebih halus. Sistemnya mampu membaca pencahayaan alami, arah bayangan, hingga komposisi tubuh manusia agar menyatu sempurna dengan latar belakang buatan.

Gemini juga menggunakan context-aware rendering, artinya AI dapat menyesuaikan tone warna, tekstur kulit, dan bahkan gaya berpakaian agar cocok dengan suasana “lokasi virtual” yang dipilih pengguna.

Misalnya, jika pengguna memilih latar Menara Eiffel saat musim dingin, AI secara otomatis bisa menambahkan efek pakaian tebal, kabut tipis, dan warna langit yang keabu-abuan, menciptakan kesan realistis yang menakjubkan.

Tidak heran, banyak kreator digital dan influencer mulai memanfaatkan tren ini untuk kebutuhan konten estetika. Beberapa bahkan menjadikan “Paris AI Style” sebagai tema utama akun mereka.

•Antara Estetika dan Etika: Perdebatan Soal Keaslian

Namun, di balik pesonanya, tren “berfoto di depan Menara Eiffel dengan AI” juga memunculkan perdebatan. Sejumlah warganet menilai bahwa hal ini mengaburkan batas antara realitas dan ilusi digital.

“Kalau semuanya bisa dibuat pakai AI, apa gunanya traveling sungguhan?” tulis salah satu pengguna X dalam utas yang mendapat ribuan retweet.

Sebagian fotografer profesional juga menganggap tren ini sebagai ancaman terhadap industri pariwisata dan fotografi.

Baca Juga:Dinner Romantis Tanpa Harus Bertemu? Gemini Bikin Pasangan Sibuk Tetap Bisa Makan Malam ‘Bareng’ dalam FotoPotret Berdiri di Tengah Ribuan Mawar Jadi Simbol Cinta, Kesedihan, dan Seni Digital Masa Kini

Menurut mereka, pengalaman nyata tidak dapat digantikan oleh hasil digital, meski tampak sempurna di layar.

0 Komentar