Sementara itu, ada pula kekhawatiran bahwa pengguna bisa menyalahgunakan teknologi ini untuk membuat fake travel content, misalnya berpura-pura telah mengunjungi suatu negara demi kepentingan citra atau promosi pribadi.
Gemini AI sendiri telah mengantisipasi hal ini dengan menambahkan fitur AI-generated watermark di hasil gambar, meskipun watermark tersebut sering kali tidak terlihat jelas jika pengguna memotong atau mengubah ukuran foto.
•Perspektif Psikologis: Antara Impian dan Representasi Diri
Psikolog sosial, Dr. Nadia Salsabila, menyebut fenomena ini sebagai bentuk digital aspiration.
Baca Juga:Bisa Nongkrong Sampai Subuh: Gemini AI Buktikan Anak Strict Parents Juga Punya Kebebasan DigitalTiduran Tenang di Atas Laut Tanpa Tenggelam, Padahal Hanya Hasil Keajaiban Gemini AI
“Orang-orang berfoto di depan Menara Eiffel bukan semata-mata untuk berbohong, tetapi untuk mengekspresikan cita-cita dan versi diri ideal mereka,” ujarnya.
Menurutnya, teknologi seperti Gemini AI memungkinkan masyarakat menampilkan sisi diri yang mereka impikan, elegan, bebas, dan berkelas, yang mungkin sulit mereka wujudkan di dunia nyata.
Dengan kata lain, “Paris versi AI” bukan hanya tempat digital, tetapi juga ruang simbolis tempat orang bisa merasa lebih percaya diri dan bahagia, meski hanya lewat gambar.
•Industri Pariwisata Mulai Beradaptasi
Menariknya, bukan hanya pengguna individu yang tertarik dengan tren ini. Beberapa agen perjalanan dan biro wisata mulai memanfaatkan AI untuk promosi destinasi virtual.
Beberapa di antaranya membuat kampanye bertajuk “AI Before You Fly”, di mana calon wisatawan bisa mencoba simulasi foto di tempat wisata sebelum memesan tiket sebenarnya.
“Kami justru melihat ini sebagai alat marketing baru. Orang yang pernah mencoba versi AI-nya sering kali makin tertarik untuk datang langsung,” ujar Angga Prakoso, manajer digital marketing salah satu agen travel internasional.
Beberapa destinasi wisata di Eropa bahkan sudah mulai menawarkan paket AI + Reality Tour, di mana wisatawan mendapatkan versi digital foto mereka sebelum benar-benar berkunjung ke lokasi aslinya.
Kesimpulan
•Paris di Ujung Jari
Baca Juga:Dinner Romantis Tanpa Harus Bertemu? Gemini Bikin Pasangan Sibuk Tetap Bisa Makan Malam ‘Bareng’ dalam FotoPotret Berdiri di Tengah Ribuan Mawar Jadi Simbol Cinta, Kesedihan, dan Seni Digital Masa Kini
Tren “berfoto di depan Menara Eiffel dengan Gemini AI” adalah refleksi dari dunia yang semakin kabur antara nyata dan virtual. Teknologi kini bukan hanya alat bantu, tapi juga jembatan menuju imajinasi kolektif manusia memungkinkan siapa pun menjelajahi dunia tanpa batas ruang dan biaya.
